Beranda / PON-XXI / Loyalitas Tanpa Batas, LO Shorinji Kempo Tetap Kerja Meski Patah Tangan

Loyalitas Tanpa Batas, LO Shorinji Kempo Tetap Kerja Meski Patah Tangan

Jum`at, 20 September 2024 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Liaison Officer (LO) cabang olahraga Shorinji Kempo, Sayed Chairul Raziq. [Foto: Dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara tahun 2024 menghadirkan beragam cerita inspiratif dari para atlet dan juga mereka yang bekerja di balik layar. 

Salah satu kisah luar biasa datang dari seorang Liaison Officer (LO) cabang olahraga Shorinji Kempo, Sayed Chairul Raziq. 

Meskipun mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah tangan, ia tetap menjalankan tugasnya mendampingi kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) selama pertandingan berlangsung.

Kejadian malang tersebut terjadi saat Chairul tengah melakukan perjalanan dari Kota Juang, Bireuen, menuju Banda Aceh. 

Kota asalnya, Bireuen, memang cukup jauh dari ibu kota provinsi, dan perjalanan tersebut berisiko tinggi, terutama dengan kondisi jalan yang tidak selalu ideal. 

Dalam perjalanannya, sebuah kecelakaan terjadi yang menyebabkan Chairul mengalami patah tangan. Namun, dengan dedikasi yang kuat terhadap tugasnya, ia menolak untuk berhenti berkontribusi.

Meski dalam kondisi cedera, Sayed Chairul tetap berupaya maksimal untuk mendampingi dan melayani para atlet dari Kalimantan Timur yang bertanding di cabang olahraga Shorinji Kempo

Di bawah penanggung jawab Michael Octaviano, Ketua RSAN (Rumoh Sejahtera Aneuk Nanggroe), Chairul memastikan bahwa segala kebutuhan atlet tetap terpenuhi dan pelayanan tetap berjalan lancar.

Sayed Chairul Raziq bukan hanya sekadar seorang petugas penghubung. Ia menjadi sosok penting bagi para atlet Kaltim selama di Aceh. 

Tugas seorang LO tidaklah mudah. Mereka harus menjadi jembatan antara atlet, official, dan panitia penyelenggara. 

Selain itu, LO juga harus memastikan kebutuhan logistik, transportasi, dan akomodasi berjalan dengan baik. Dalam konteks PON yang melibatkan ribuan atlet dan ratusan pertandingan, peran mereka sangatlah vital.

“Saya merasa tanggung jawab saya belum selesai,” ujar Chairul ketika ditanya mengenai alasannya tetap bertugas.

Cedera yang dialami Chairul memang sempat membuat rekan-rekan dan atlet yang ia dampingi khawatir. Namun, dengan semangat yang tak pernah surut, ia tetap hadir di arena pertandingan. 

Bahkan, dalam keadaan patah tangan, ia tetap mengoordinasikan berbagai hal penting untuk memastikan kelancaran pertandingan para atlet yang berada di bawah tanggung jawabnya. 

“Ini adalah momen penting bagi para atlet yang sudah berlatih keras. Saya tidak ingin membuat mereka kecewa hanya karena kondisi fisik saya," tuturnya.

Kisah dedikasi Chairul mendapat perhatian dari berbagai pihak. Michael Octaviano, selaku penanggung jawab, memuji semangat dan pengabdian Chairul. 

“Apa yang dilakukan Chairul adalah bentuk pengorbanan yang luar biasa. Meskipun cedera, dia tetap menempatkan kebutuhan atlet di atas segalanya. Ini menunjukkan betapa besarnya dedikasi para petugas yang bekerja di belakang layar demi suksesnya PON XXI ini," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa apa yang diberikan Chairul sangat membantu, terutama dalam mengatasi tekanan selama bertanding di ajang bergengsi ini.

"Kita sangat salut terhadap dedikasi Chairul terhadap PON XXI ini," tutupnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda