Beranda / Politik dan Hukum / Desa Anti Korupsi hingga RJ Narkoba, Terobosan Kajari Bireun

Desa Anti Korupsi hingga RJ Narkoba, Terobosan Kajari Bireun

Sabtu, 21 September 2024 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Munawal Hadi, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bireun. Foto: for Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Munawal Hadi, putra daerah yang kini menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bireun, Aceh, membuktikan bahwa kembali ke kampung halaman bukan berarti menurunkan standar kinerja. Sejak menjabat, pria yang pernah bertugas di Jambi ini telah melahirkan sejumlah terobosan yang membuat Kejari Bireun menjadi sorotan nasional.

"Saya tahu banyak kekurangan di daerah sendiri," ujar Munawal saat diwawancarai dalam podcast Jalan Ary dipublikasi pada tanggal 20 September 2024. Pengetahuan inilah yang mendorongnya untuk membuat gebrakan, salah satunya program Desa Siaga Anti Korupsi.

Bermula dari banyaknya laporan penyelewengan dana desa, Munawal tidak lantas mengambil tindakan represif. Ia memilih pendekatan preventif dengan membentuk 15 Desa Siaga Anti Korupsi, program yang diklaim sebagai yang pertama di Indonesia. "Kita fokuskan dua desa mana yang mau dulu, baru kita kembangkan," jelasnya tentang strategi awal program ini.

Tak berhenti di situ, menjelang Pilkada 2024, Kejari Bireun kembali melahirkan inovasi: Tiga Desa Anti Money Politik. "Ini lahir dari pengalaman Pemilu kemarin yang banyak kasus politik uang," Munawal menjelaskan latar belakang inisiatif ini.

Dalam penegakan hukum, Munawal menghadapi dilema klasik putra daerah. "Hampir semua calon tersangka ini kawan," akunya. Namun, ia menegaskan komitmennya, "Semua kasus korupsi saya pastikan akan bermuara ke pengadilan."

Pendekatan restorative justice (RJ) juga menjadi andalan Kejari Bireun. Tercatat 46 perkara telah diselesaikan melalui RJ, termasuk kasus narkotika yang direhabilitasi—terobosan pertama di Bireun.

Kinerja Munawal dan timnya berbuah manis. Kejari Bireun meraih sejumlah penghargaan, termasuk peringkat 2 terbaik dalam penyerapan anggaran aplikasi SMART dan apresiasi atas pengelolaan lelang barang rampasan tertinggi se-Indonesia.

Meski demikian, Munawal mengaku masih banyak pekerjaan rumah. "Ini masih kecil sekali," katanya merendah. Ia berharap penggantinya kelak akan membawa Kejari Bireun lebih baik lagi.

Di tengah capaian gemilang, Munawal menyisipkan pesan, "Mari kita berbakti untuk negeri ini. Siapa lagi kalau bukan kita?"

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda