Beranda / Berita / Nasional / Tingkat Hunian Tempat Tidur di RS Darurat Wisma Atlet Turun Menjadi 44,8%

Tingkat Hunian Tempat Tidur di RS Darurat Wisma Atlet Turun Menjadi 44,8%

Rabu, 28 Oktober 2020 22:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta pada tanggal 23 Maret 2020.[Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A - Pool]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tingkat hunian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di RS Darurat Wisma Atlet Jakarta turun menjadi 44,8 % pada hari ini, Rabu (28/10/2020) setelah mencapai sekitar 90% pada akhir September 2020. Penurunan tingkat hunian tempat tidur ini menunjukkan bahwa semakin banyak pasien yang sembuh dari COVID-19 dan adanya peningkatan fasilitas perawatan.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan bahwa penurunan BOR tersebut memperlihatkan semakin banyaknya pasien yang telah sembuh dan berhasilnya upaya untuk melakukan pencegahan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Menurut Doni, dengan adanya penurunan BOR ini, dokter dan tenaga medis dapat melakukan konsolidasi.   

"Penurunan BOR ini dapat memberikan ruang bagi dokter dan tenaga medis untuk melakukan konsolidasi dan rileksasi. Dokter dan tenaga medis sudah bekerja keras untuk melakukan pengobatan pasien COVID-19 dan saat inilah mereka dapat beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga dan pikiran mereka,” jelas Doni usai berkunjung ke RS Darurat Wisma Atlet, Rabu (28/10/2020). 

Menurutnya, agar tidak terjadi lagi lonjakan BOR, Doni meminta masyarakat untuk tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan terutama di masa libur panjang ini.  

"Long weekend ini dapat menimbulkan potensi tambahan jumlah positif COVID-19. Karenanya, kami tak henti untuk terus mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan," jelasnya.

Doni meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer serta menjaga jarak. 

“Selain itu diharapkan masyarakat dapat menghindari kerumunan. Mari kita berikan kesempatan bagi dokter dan tenaga medis untuk konsolidasi dan rileksasi dengan menerapkan protokol kesehatan dimanapun kita berada,” ujar Doni. 

Sampai tanggal 28 Oktober 2020 ini, total pasien COVID-19 yang telah sembuh mencapai 325.793 sejak awal pandemi.(rls)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda