DIALEKSIS.COM | Jakarta -  Kepercayaan publik terhadap kinerja Bawaslu dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu 2019 masih tinggi. Bawaslu dipercaya mampu mengawasi pemilu secara professional. Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

 Berdasarkan survei lembaga itu, 68 responden menyatakan cukup yakin Bawaslu mampu mengawasi pemilu sesuai undang-undang dan aturan yang berlaku. 11 persen respoden bahkan menyatakan sangat yakin. 10 persen menyatakan kurang yakin dengan profesionalitas Bawaslu. Hanya 1 persen responden yang menyatakan tidak yakin sama sekali. Dan 10 persen responden tidak menjawab pertanyaan atau tidak tahu.

Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Bawaslu Abhan mengatakan, kepercayaan publik terhadap Bawaslu dapat menjadi pemicu semangat bagi pihaknya untuk mengawasi pemilu secara professional dan berintegritas. "Tentu ini menjadi catatan kami dan pelecut bagi kami untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja. Terutama menepis soal isu pelabelan (Bawaslu) tidak netral dan sebagainya," ujar Abhan pada konferensi pers dan peluncuan survei oleh SMRC, Minggu (10/3/2017)

 Survei dilakukan terhadap 1.426 orang responden di seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar ± 2,6 persen.

Sebagian besar responden juga menyatakan percaya pada profesionalitas Bawaslu dalam mengawasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. 68 persen responden menyatakan cukup yakin Bawaslu mampu mengawasi pemilu sesuai undang-undang dan aturan yang berlaku.

10 persen responden menyatakan sangat yakin atas profesionalitas Bawaslu. 10 persen responden menjawab kurang yakin. Dan satu persen responden tidak yakin pada profesionalitas pengawas pemilu. (Humas Bawaslu)

.