Beranda / Berita / Nasional / Indonesia Bakal Punya Bandara Antariksa Sendiri, Rencana Dibangun di Papua

Indonesia Bakal Punya Bandara Antariksa Sendiri, Rencana Dibangun di Papua

Sabtu, 22 Februari 2020 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). [Foto: Helmi Afandi Abdullah/Kumparan]


DIALEKSIS.COM | Bogor - Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan Indonesia bakal punya bandara antariksa sendiri yang rencananya akan dibangun di Pulau Biak Utara, Papua. 

Ada dua bandara yang akan dibangun, pertama bandara antariksa skala kecil dan bandara antariksa skala Internasional. Nantinya, bandara antariksa skala kecil digunakan untuk uji coba roket-roket kecil, sedangkan skala Internasional untuk uji coba roket yang lebih besar. 

"Kami sekarang sedang memprioritaskan LAPAN untuk bisa merealisasikan bandara antariksa internasional. Yang rencananya saat ini ada di Pulau Biak," ujar Bambang dalam acara peresmian laboratorium Anechoic Chamber di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Bogor, Jumat (21/2/2020).

Saat ini kementerian bersama LAPAN sedang fokus dalam pembangunan bandara antariksa skala kecil terlebih dahulu. Sementara untuk skala Internasional mereka sedang berusaha mencari investor yang mau bekerja sama dalam pembangunan ini.

Menurutnya, dari aspek bisnis, produksi satelit di dunia saat ini semakin meningkat, sedangkan penyediaan bandara antariksa untuk mendapatkan roket satelit semakin terbatas. 

Oleh karena itu, rencana pembangunan bandara antariksa di Biak membuka peluang bagi Indonesia untuk menyediakan lokasi peluncuran roket satelit luar negeri.

"Inilah yang mau kita dorong supaya LAPAN bisa mengundang investor mengembangkan bandara antariksa. Sehingga suatu saat di masa depan, kita bisa melihat satelit komunikasi Indonesia yang dibuat LAPAN diluncurkan dari bandara antariksa internasional yang ada di Indonesia, dan dibawa oleh roket yang juga dibuat oleh LAPAN," ujarnya. (Kumparan)


Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda