DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama KBRI Jepang mendorong perluasan pasar produk halal Indonesia dengan memfasilitasi business meeting bertajuk “Strengthening Halal Industry Ecosystem and Supply Chain Collaboration” di Chiba, Jepang pada Kamis (4/12/2025) lalu.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian partisipasi Indonesia pada The 7th Japan International Food & Beverage Expo (JFEX) Winter 2025.
Plt Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, mengatakan pertemuan tersebut membawa misi memperkuat akses industri halal Indonesia ke pasar Jepang.
“Indonesia punya keunggulan bahan baku alam dan kemampuan menghasilkan produk halal berkualitas yang sesuai preferensi global,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima pada Minggu (7/12/2025).
Sebanyak 13 perusahaan makanan dan minuman halal Indonesia ikut mempromosikan produknya melalui empat tema utama, mulai dari kopi, teh, cokelat, hingga camilan halal. Beberapa perusahaan bahkan sudah masuk pasar Jepang melalui pengiriman skala kecil, seperti PT Inti Gravfarm Indonesia, PT Fruit-Ing Indonesia, PT Monde Mahkota Biskuit, dan PT Bukit Sari.
Putu menilai tren ini menunjukkan potensi ekspansi jangka panjang produk halal Indonesia. “Kami berharap pertemuan ini semakin memperkuat kesinambungan ekspor,” katanya.
Dalam sesi networking, sejumlah perusahaan Jepang menunjukkan minat terhadap kualitas dan ragam produk halal Indonesia. Minat tersebut membuka peluang kolaborasi lebih luas, termasuk distribusi, pengembangan produk, hingga peluang investasi.
Atase Perindustrian Tokyo, Sofyari Rahman, mengatakan diplomasi ekonomi halal di Jepang makin strategis. “Minat pelaku industri Jepang terhadap produk halal Indonesia meningkat signifikan. Ini momentum untuk memperkuat rantai pasok dan kerja sama perdagangan,” jelasnya.
Partisipasi Indonesia di JFEX Winter 2025 diharapkan makin mengerek eksposur produk halal nasional sekaligus memperluas akses pasar ke Jepang. [red]