Beranda / Berita / Dunia / Seorang Pria Terluka Dalam Penembakan Di Masjid Norwegia

Seorang Pria Terluka Dalam Penembakan Di Masjid Norwegia

Senin, 12 Agustus 2019 15:35 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Oslo - Seorang pria bersenjata telah menembaki sebuah masjid di dekat ibukota Norwegia, Oslo, melukai satu orang sebelum dikuasai oleh jemaah, kata polisi dan saksi mata.

Tersangka penembak di Islamic Center al-Noor di distrik Baerum adalah "seorang pria kulit putih muda" yang tampaknya bertindak sendiri, kata polisi, Sabtu.

Polisi diberitahu tentang penembakan itu tak lama setelah 1400 GMT.

Mereka pertama kali melaporkan bahwa korban telah ditembak, tetapi kemudian mengatakan satu orang menderita "luka ringan" dan tidak jelas apakah itu luka tembak.

Korban adalah seorang anggota jamaah berusia 75 tahun, kata direktur masjid Irfan Mushtaq kepada TV2.

Mushtaq mengatakan dia telah tiba di tempat kejadian tak lama setelah diberitahu tentang pria bersenjata itu, dan telah pergi ke belakang gedung sambil menunggu polisi datang.

"Pria itu membawa dua senjata seperti senapan dan pistol. Dia mendobrak pintu kaca dan menembakkan tembakan," kata Mushtaq, menambahkan bahwa penembak itu mengenakan pelindung tubuh dan helm.

Dia dikuasai oleh anggota masjid sebelum polisi tiba, kata direktur masjid.

Perdana Menteri Erna Solberg menyatakan simpatinya kepada mereka yang hadir di masjid.

"Seharusnya aman untuk pergi ke masjid, gereja atau tempat-tempat ibadah lainnya," katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa terlalu dini untuk berspekulasi mengenai kemungkinan motif.

Polisi mengatakan mereka menilai apakah perlu meningkatkan keamanan di masjid-masjid pada hari Minggu, awal liburan Idul Adha.

Pusat Islam al-Noor awal tahun ini menerapkan langkah-langkah keamanan ekstra setelah pembantaian lebih dari 50 orang di dua masjid Selandia Baru oleh seorang supremasi kulit putih yang digambarkan sendiri.

Norwegia adalah tempat terjadinya salah satu serangan terburuk oleh pendukung sayap kanan pada Juli 2011, ketika 77 orang terbunuh oleh Anders Behring Breivik.

Breivik mengatakan ia termotivasi oleh kebenciannya terhadap multikulturalisme, dan meledakkan bom besar-besaran dan kemudian menembaki sebuah pertemuan sayap pemuda Partai Buruh di pulau Utoya. (ot)


Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda