Kelima hakim diperkirakan akan mengumumkan vonis mereka terkait sengketa Masjid Babri pada pertengahan November. [Foto: Robert Nickelsberg/Liaison/Getty Images]

DIALEKSIS.COM | India - Pengadilan tinggi India telah mengakhiri persidangan untuk menyelesaikan perselisihan kepemilikan tanah antara Muslim dan Hindu sehubungan dengan rencana untuk membangun sebuah kuil Hindu di sebuah situs di India utara di mana garis keras Hindu menghancurkan sebuah masjid abad ke-16 pada tahun 1992, yang memicu kekerasan mematikan.

Kelima hakim itu diperkirakan akan mengumumkan vonis mereka pada pertengahan November.

Mereka mendengar 14 petisi yang menantang putusan pengadilan tingkat rendah 2010 bahwa 1,12 hektar (2,77 hektar) tanah yang disengketakan dipartisi antara umat Hindu dan Muslim.

Penghancuran Masjid Babri di Ayodhya, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh utara, pada tahun 1992 memicu kekerasan besar-besaran Hindu-Muslim yang menewaskan 2.000 orang.

Para hakim memulai proses sehari-hari pada bulan Agustus setelah proses mediasi gagal menemukan kompromi antara kedua komunitas. (AlJazeera)