12 Orang Tewas Akibat Longsor di Filipina
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Manila - Tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat menewaskan sedikitnya 12 orang pada Kamis (20/9) di Filipina wilayah tengah. Pasukan keamanan dan pekerja penyelamat berusaha keras untuk menemukan sejumlah korban yang dikhawatirkan masih terperangkap.
Sementara 12 orang lainnya berhasil dikeluarkan hidup-hidup karena bongkahan batu dan tanah yang padat oleh hujan yang menyelimuti sejumlah rumah di dekat tambang batu gamping di pinggiran Kota Naga di pulau Cebu. Setidaknya, 50 orang dinyatakan hilang di wilayah tersebut.
"Para penyelamat harus berhati-hati dalam penyelamatan," ujar Gary Cabotaje, juru bicara pemerintah kota, seperti yang dikutip dari laman berita Reuters.
Petugas pemadam kebakaran, angkatan laut, tentara dan polisi bergabung dengan upaya untuk menemukan orang-orang yang terperangkap di puing-puing rumah yang hancur.
Sebagian besar penyelamat menggunakan kapak dan sekop karena bila menggunakan alat berat bisa membahayakan mereka yang masih terperangkap dan hidup.
Hujan lebat yang sejak akhir pekan lalu terjadi karena dibawa oleh Topan Mangkhut ini menyebabkan lebih dari 100 tanah longsor, kebanyakan di daerah Cordillera yang bergunung-gunung di Luzon. Korban tewas karena Mangkhut di Filipina mencapai 88 jiwa.
Sayangnya, operasi penyelamatan di Cebu terhambat oleh hujan dan tanah yang gembur, kata pemerintah provinsi.
Upaya penyelamatan besar-besaran sedang dilakukan di Itogon, di sebuah lokasi penambangan kecil. Sebanyak 28 orang ditemukan tewas, sebagian besar penambang. Tim penyelamat sedang mencari 52 orang yang masih terperangkap sejak Sabtu, hanya saja kemungkinan mereka bisa keluar hidup-hidup cukup tipis. (Gatra)