RKAB Gelar Peringatan Maulid Secara Daring, Yuk Ikut Via Zoom
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rumah Kajian Al-Quran Al-Barru atau biasa disingkat RKAB adalah tempat tempat masyarakat umum mengkaji isi Al-Quran. Besok Sabtu, (7/11/2020) akan melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara daring zoom meeting. Bagi anda yang ingin mengikuti secara daring silahkan masuk melalui Zoom Meeting dan You Tube Channel Rumah Kajian al-Quran al-Barru (RKAB TV).
Ketua panitia pelaksana Ir. Shinta Zeisaputri mengatakan dalam kondisi pandemi yang melanda seluruh dunia, RKAB tetap mengadakan peringatan Maulid Nabi sebagai wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan mematuhi anjuran Pemerintah RI untuk mensukseskan pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19.
Maka disepakati dua macam acara, yaitu acara lapangan (offline) pembagian makanan pada kaum dhuafa di beberapa lokasi Tebet, Klender, Depok, dan lainnya.
"Melaksanakan protokol kesehatan dan acara utama berupa siaran daring (online) melalui media Zoom Meeting dan You Tube Channel Rumah Kajian al-Quran al-Barru RKAB TV," kata Ir. Shinta Zeisaputri, Jumat (6/11/2020) dalam siaran pers yang diterima Dialeksis.com.
Untuk itu shinta mengajak semua masyarakat untuk meramaikan acara peringatan Maulid ini mengingat daya jangkau media-media tersebut sangat luas, maka target hadirin pun diperluas.
"Yang biasanya hanya murid-murid RKAB, sekarang menyasar juga kaum muda yang bukan murid RKAB, bahkan yang tidak pernah mengenal pengajian," jelas ketua panitia pelaksana.
Sekedar informasi Rumah Kajian Al-Quran Al-Barru atau biasa disingkat RKAB adalah tempat masyarakat umum mengkaji isi Al-Quran.
Berdiri sejak tahun 2013 dibawah asuhan Bapak Ir. Muhammad Rusli Malik, seorang arsitek profesional yang sedari kecil telah mempelajari Al-Quran dengan menyeluruh, maka kemudian di usia matangnya, Beliau memutuskan untuk membaktikan diri sepenuhnya dalam pengayaan kemampuan masyarakat memahami dan mengamalkan isi Kitab Suci ini.
Kajian berupa kelas-kelas diadakan setiap hari Minggu (sebelum pandemi) di daerah Tebet, Jakarta Selatan demi menampung minat masyarakat yang sehari-harinya sibuk bekerja di instansi masing-masing.
Jenis kelasnya adalah: Tafsir, Logika, Filsafat, Irfan, Bahasa Arab dan berbagai turunannya, semisal Filsafat Rumah Tangga, Bedah Buku, Belajar Menulis dan lain sebagainya.
Selama masa pandemi ini, kelas fisik (offline) ditiadakan, diubah menjadi kelas daring (online) melalui media Zoom Meeting. Justru dengan sistem daring ini, kelas dan waktu belajar RKAB makin bertambah banyak.
Pesertanya pun bertambah banyak, bahkan dari berbagai belahan dunia. Yang tadinya hanya ada kelas di hari Minggu, sekarang bertambah di hari Senin, Rabu, Jumat, Sabtu.
RKAB mengusung penghargaan tinggi pada keberagaman, karena itu, siapa pun yang mau belajar, dipersilakan hadir. Remaja, sepuh, laki, perempuan, pekerja, pengangguran, pimpinan, bawahan, wanita karir, ibu rumah tangga, muslim, non muslim, mazhab A, mazhab B, dan lain sebagainya.
Bahkan, sebelum pandemi, anak-anak kecil bebas berlarian di dalam ruang kelas dan keranjang bayi ada di samping kursi orang tuanya yang sedang belajar.
Setiap tahun, RKAB selalu mengadakan acara-acara peringatan hari besar Republik Indonesia. Misalnya Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan, Hari Kartini, Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, bahkan Tahun Baru Masehi, diisi lengkap dengan meniup terompet tengah malam, yang kata sebagian orang merupakan perbuatan orang kafir.
Semua itu dimaksudkan agar para pembelajar di RKAB tumbuh menjadi warga pemakai logika yang cinta tanah air yang penuh keberagaman ini dan mendukung kebaikan dunia.
Acara peringatan hari-hari besar itu biasanya diisi oleh pembicara tamu, umumnya ulama. Khusus untuk Maulid Nabi, RKAB pernah mengadakannya secara besar-besaran, tak ubahnya seperti resepsi pernikahan anak pejabat tinggi.
Itu dimaksudkan sebagai perwujudan rasa syukur yang amat sangat atas diturunkannya Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta.
Pada tahun 2015, RKAB mengadakan Maulid Nabi di gedung pertemuan mewah SMESCO, Jakarta dengan pembicara tamu Prof. Nasarudin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal & Mantan Wakil Menteri Agama), Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial).
Dr. Haidar Bagir (Pengusaha & Pakar Pendidikan), Prof. Dr. Zainal Arifin Mochtar (Pakar Hukum & Dosen UGM) dan yang paling fenomenal, Ir. Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Pak Ahok, Gubernur DKI Jakarta saat itu, yang kita semua tahu Beliau adalah beragama Kristen dan keturunan Tiongkok, namun RKAB berhasil meminta Beliau untuk berbicara di depan ribuan hadirin Muslim mengenai Nabi Muhammad SAW sebagai teladan pemimpin. Itulah contoh nyata betapa RKAB mengusung penghargaan tinggi pada keberagaman. (Faj)