Maksimalkan Pencegahan Korupsi, Masyarakat Diminta Jadi Mata KPK
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut pencegahan tindakan koruptif tidak bisa dilakukan sendiri. Masyarakat harus mau menjadi pemantau agar pejabat di lingkungannya tidak berani main kotor.
"Seperti pemberdayaan masyarakat dengan informasi yang memadai untuk ikut mengawasi layanan publik, di mana korupsi pada sektor ini menimbulkan biaya sosial yang tinggi," kata Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Dian Novianthi melalui keterangan tertulis, Rabu (31/5/2023).
Dian menyebut masyarakat harus berani melapor ke KPK jika mempunyai informasi terkait tindakan koruptif yang dilakukan masyarakat. Pemanfaatan teknologi dinilai penting untuk memaksimalkan pencegahan korupsi.
KPK juga bakal memberikan pelatihan digital kepada masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan teknologi untuk mencegah korupsi. Kontribusi masyarakat diharap meningkat jika sudah diajari.
"KPK melakukan manifestasi dalam menjalankan strategi pemberantasan korupsi melalui pendidikan antikorupsi dan penanaman nilai-nilai integritas," ujar Dian.
KPK juga bakal bekerja sama dengan banyak pihak untuk memaksimalkan pendidikan antikorupsi agar masyarakat bisa ikut membantu mencegah tindakan kotor itu terjadi. Kolaborasi dengan negara di ASEAN juga dimungkinkan terjadi.
Perwakilan Transparency International Mariam Matthew menyambut baik rencana KPK untuk bekerja sama memaksimalkan upaya pencegahan korupsi. Kolaborasi yang baik dinilai penting karena tindakan kotor itu kerap menyebabkan adanya krisis ekonomi di beberapa negara.
Pemimpin negara wajib menjadi garda terdepan untuk memaksimalkan upaya pencegahan korupsi. Kepala pemerintahan juga harus menjamin masyarakat aman jika mengadukan pejabatnya.
"Pemerintah harus membuka ruang untuk melibatkan publik dalam pengambilan keputusan, mulai dari aktivis, pemilik bisnis, hingga komunitas terpinggirkan dan kaum muda. Dalam masyarakat demokratis, rakyat dapat bersuara untuk membantu memberantas korupsi dan menuntut dunia yang lebih bersih bagi kita semua," tutur Mariam.