WALHI: Setiap Hari Hutan Aceh Terus Menyusut
Font: Ukuran: - +
Reporter : Agam K
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh menyebutkan, dalam setiap harinya terjadi penyusutan hutan atau disebut dengan deforestasi, serta berbagai kerusakan yang diakibatkan oleh beberapa faktor.
Direktur Eksekutif WALHI Aceh, Muhammad Nur mengatakan, hal tersebut disebabkan oleh kegiatan penambangan atau penggalian Sumber Daya Alam ( SDA ) yang tidak memiliki izin, prosedur operasional, aturan dari pemerintah maupun prinsip penambangan yang baik atau disebut dengan illegal mining.
“Namun ada juga faktor lainnya, seperti pencurian kayu, membuka jalan atau membuka lahan baru, ini kan aktvitas yang setiap hari dilakukan. Jadi mulai dari desa hingga kecamatan tidak lagi bisa menjaga hutan, karena yang bermain di hutan merupakan sebagai mafia-mafia kelas besar,” ujar Muhammad Nur kepada dialeksis.com, Jumat (13/8/2021).
Muhammad Nur menambahkan, maka hal yang terpenting yang harus dilakukan oleh pemerintah, adalah bagaimana melakukan pemetaan terhadap siapa aktor perusak hutan, karena pemerintah pasti tahu siapa saja aktornya.
Pemerintah dalam hal tersebut harus aktif, bukan malah pasif seperti saat sekarang ini. Malah aktif mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana, tapi pasif dalam ketegasan menjaga hutan dan lahan.
“Penyusutan itu terjadi diseluruh daerah Aceh yang memiliki hutan dan bukan berada disatu titik, misalkan di Aceh Utara, PT RPPI, kita tau dia akan menebang hutan dalam 11 ribu hektar, tapi waktunya sampai 15 hingga 20 tahun, bukan dalam satu,” tutur Muhammad Nur.