Wakil Rakyat Nasir Djamil: Ironi UMKM, Tersandung Dana Tersingkir di Pasar
Font: Ukuran: - +
Reporter : Akhyar
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Forbes DPR-RI dan DPD RI Aceh, M Nasir Djamil mengatakan, ironi yang menimpa pelaku UMKM di Indonesia adalah "tersandung di dana, tersingkir di pasar."
Nasir mengatakan, dalam catatan Bank Dunia terdapat 80 juta lebih UMKM di Indonesia. Tapi hanya sekitar 55,8 persen yang mendapatkan akses pendanaan.
Padahal, jelas dia, bagi masyarakat UMKM mereka anggap sebagai pekerjaan alternatif dari pada harus menganggur. Namun, tragisnya UMKM di Indonesia, kebanyakan pelaku-pelaku usaha ini tidak bisa berkembang akibat masalah pendanaan dan pemasaran.
Sebagai wakil rakyat, Nasir Djamil mengaku sudah berkali-kali menyampaikan permasalahan ini dalam Rapat Anggaran.
Ia juga berharap intensi atau keinginan para anggota banggar untuk menyampaikan kepada pemerintah supaya menyelamatkan pelaku UMKM selagi mereka jadikan itu sebagai alternatif.
Di sini, Nasir Djamil menyebut UMKM sebagai alternatif dikarenakan ia menganggap Indonesia masih belum mampu menyiapkan lapangan pekerjaan bagi para warganya.
"Dalam konstitusi disebutkan rakyat berhak mendapatkan pekerjaan. Sebenarnya tugas negara menciptakan lapangan pekerjaan. Dan mereka ini tanpa mengharapkan pekerjaan dari negara, mereka menciptakan lapangan kerja. Tapi hanya 55,8 persen yang mendapatkan akses pendanaan. Bayangkan itu," ungkap Nasir Djamil kepada Dialeksis.com, Kamis (17/6/2021).
Hal ini sekaligus menjadi teguran Nasir Djamil kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan para pelaku UMKM dan membantunya.
Karena menurut dia, pelaku UMKM di Indonesia ini adalah para pahlawan-pahlawan ekonomi yang sesungguhnya.