Wakil Bupati Jenguk Santri Keracunan Makanan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar-- Kesedihan nampak jelas pada raut wajah keluarga pasien korban keracunan dari pesatren terpadu Assalam Solidarity Islamic Boarding School Aceh Besar, pada saat menunggu di dalam ruangan rawat inap rumah sakit Satelit Indrapuri Aceh Besar, Rabu (1/8).
Ada 60 siswa dari 210 sepuluh siswa yang keracunan dari pasatren, dilarikan ke rumah sakit umum Indrapuri tersebut. Semuanya sedang menjalani perawatan intesif pada dua ruangan, satu ruangan khusus untuk pasien laki-laki dan satu lagi untuk perempuan.
Rata-rata para keluarga yang menunggu duduk disamping para pasien,yang tergeletak pada puluhan Kasur dalam ruangan itu. Semua telihat sedih, bahkan ada yang meneteskan air mata, karena tak tahan melihat anak atau kerabatnya lemas dan tegelak itu.
Mereka semua merupakan korban keracunan, akibat memakan makanan yang disediakan pada pasatren yang beralamat di Jantho itu.
Menurut informasi, secara bersamaan mereka mengalami keracunan, pada saat hendak mengikuti sebuah acara pada pasatren itu. Semuanya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Pada pagi hari, kami semua makan nasi dengan mengunakan laut, ikan tongkol, setelah itu semuanya berkumpul pada masjid pasatren, tiba-tiba perut saya mual dan keluar muntah, setelah itu saya duduk, tidak tahu lagi gimana karena kepala pusing," sebut M Aska salah seorang pasien yang sedang dirawat pada rumah itu.
Setelah itu, sebutnya ia baru sadar di rumah sakit, itu dan juga melihat semuanya juga sama di rawat.
"Saya sadar setelah tiba disini, melihat juga ada kawan saya, juga ada, saya tanyak ama abang saya disamping, katanya saya keracunan," ujarnya.
dr Andalus, dokter piket RSUD Aceh Besar, mengatakan, para pasien itu tiba pada rumah sakit itu sekitar pada Pukul 11.30 WIB mereka semua merupakan pasien keracunan makanan.
"Sudah masuk ada 86 orang," katanya.
Andalus, menyebutkan pasien yang dibawa ke IGD RSUD Aceh Besar, umumnya mengeluh pusing, muntah, sesak napas, dan gatal-gatal.
"Kemungkinan santri ini keracunan ikan tongkol saat makan pagi tadi, keluhannya sesak napas, muntah, mual dan gatai-gatal," bebernya.
Kepala Dinas Sosial Aceh Besar, Jafar mengatakan pada pesatren itu dihuni oleh 210 pasien, yang terkenak keracunan sebanyak 100 orang, sedangkan yang harus mendapatkan perawatan intisif di rumah sakit Indrapuri sebanyak 60 lebih. Sedangkan lainya hanya di pukesmas Jantho.
"Hanya santri, tidak ada dewan guru, mereka keracunan, karena ikan tongkol, saat ini, semuanya lagi mendapat perawatan," ujarnya.
#Pemerintah Aceh Besar Akan menindak Tegas
Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk H Husaini A Wahab, langsung menjeguk korban pasien yang terkenak keracunan tersebut. Kepada wartawan saat menjeguk pasien itu, Tgk H Husaini A Wahab, yang disapa Waled mengatakan akan menindak tegas, dengan cara membawa pelakunya keranah hukum bila terbukti bersalah.
"Kita akan tindak tegas bila melakukan perbuatannya segaja," sebutnya.
Namun Tgk H Husaini A Wahab, menyakini bahwa akibat keracunan ini, pelakunya tidak segaja dan tidak mengetahui bahwa ikan tersebut tidak bisa di kosumsi.
‘Sekarang semuanya sudah sehat, tidak ada apa-apa lagi," sebut Tgk H Husaini A Wahab setelah melihat langsung para korban itu.
Katanya, untuk pengobatan dan pelayanan lebih lanjut diserahkan pada pihak rumah sakit dan dinas social.
"Semuanya telah ditangani, dan kita menunggu mereka semubuh," sebutnya. (rel)