DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perwakilan Front Persaudaraan Islam dan juga Ketua Umum Ikatan Muslimin Aceh Meudaulat (IMAM) Tgk Muslim At Thahiry sangat menyayangkan kebijakan Gubernur Aceh yang mencabut Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).

Menurutnya, program JKA sangat menguntungkan khususnya bagi rakyat-rakyat miskin serta para kaum dhuafa yang ada di Aceh. Namun, Tgk Muslim dengan tegas mempertanyakan atas dasar apa Gubernur Aceh mencabut program JKA.

Dirinya juga mengaku heran dengan cara Gubernur Nova memimpin Aceh. Kata dia, seharusnya kesejahteraan rakyat yang mesti ditingkatkan karena Aceh adalah daerah Otonomi Khusus (Otsus) dengan hasil bumi yang melimpah ruah.

“Walaupun demikian kucuran dana dari pusat yang luar biasa untuk Aceh itu dibawa kemana oleh pejabat daerah sehingga berbagai macam kepentingan rakyat dihilangkan,” ujar Tgk Muslim kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Jumat (18/3/2022) malam.

Tgk Muslim menegaskan, pihaknya atas nama masyarakat Aceh mengaku tidak bisa menerima segala kezaliman terhadap rakyat. Ia juga mengajak masyarakat untuk melawan segala bentuk kezaliman.

“Mari kita usut segala bentuk kesalahan yang pernah dilakukan oleh Gubernur Aceh khususnya Gubernur Nova Iriansyah agar apapun kesalahannya yang dilakukan terhadap rakyat bisa terbongkar. Supaya apapun yang dilakukan mendapat keadilan dari Allah Swt dan juga penegakan hukum kepada siapapun yang melakukan kezaliman terhadap rakyat,” tegasnya.

Tgk Muslim juga meminta seluruh rakyat Aceh untuk berdoa agar kezaliman yang terjadi di Aceh bisa segera dihilangkan dengan tegaknya keadilan bagi seluruh pelaku kezaliman.

“Kalau hukum di dunia tidak berlaku, maka hukum di akhirat pasti berlaku,” ungkapnya.

Saat ditanya, Tgk Muslim menegaskan, perkara yang dilawan bukan hanya mengenai polemik JKA, tetapi semua bentuk kezaliman, apakah itu JKA atau bentuk kezaliman lainnya.

Terkhusus, pada penerapan Syariat Islam di Aceh yang dirasa kurang perhatian dari pemerintah Aceh. menurutnya, Gubernur Aceh yang sekarang layak diturunkan dan dihukum. [akh]