Beranda / Berita / Aceh / Proyek Jembatan Senilai Rp 2 Miliar di Aceh Tamiang Tak Selesai Dikerjakan, Ini Alasan Kontraktor

Proyek Jembatan Senilai Rp 2 Miliar di Aceh Tamiang Tak Selesai Dikerjakan, Ini Alasan Kontraktor

Kamis, 05 Desember 2019 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Proyek pembangunan jembatan Desa Lubuk Sidup Sekumur, Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang ditinggal kontraktor.

Proyek jembatan yang dibangun tahun 2018 oleh PT. Ploda Mutiara Aceh belum selesai dibangun, kontraktor sudah duluan meninggalkan proyek itu.

Proyek yang menggunakan anggaran APBA 2018 itu senilai Rp 2 miliar lebih rawan terjadi kecelakaan karena masih berlubang.

Masyarakat sangat berharap jembatan itu bisa diselesaika dengan sempurna, pasalnya jembatan itu sering digunakan oleh warga setempat.

"Tentu kami berharap jembatan itu bisa diselesaikan. Sekarang sudah mulai berlubang, ini bisa membahayakan, kita khawatirkan jatuh korban," kata Nazamuddin Sekretaris Desa Desa Lubuk Sidup Sekumur, Kecamatan Sekerak, Aceh Tamiang kepada Dialeksis.com. Kamis (5/12/2019).

Nazamuddin mengaku tidak menngetahui penyebab kontraktor tak menyelesaikan proyek senilai Rp 2 miliar lebih itu. 

"Kami tidak tahu sebab jembatan itu tidak selesaikan, sudah setahun tidak ada lagi aktivitas pengerjaan jembatan," kata Nazamuddin.

Bagi warga setempat jembatan itu sangat dibutuhkan, mereka sudah lama menanti pembangunan jembatan tersebut.

Proyek jembatan yang dikerjakan oleh PT. polada Mutiara Aceh merupakan pembangunan lanjutan yang mengguras anggaran sebanyak Rp 2 miliar lebih.

Sementara itu, Darmawan pihak yang mengejakan proyek jembatan mengaku, jembatan itu tak kunjung selesai dikerjakan karena sudah duluan diputuskan kontrak oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Aceh. 

Dia mengaku tak mengetahui penyebab dinas tersebut memutus kontrak sebelum proyek itu selesai.

"Sudah duluan diputuskan kontrak oleh dinas, makanya kami tidak bisa melanjutkan lagi," kata Darmawan saat dihubungi Dialeksis.com.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda