Per Juli 2019, Museum Tsunami Aceh Dikunjungi 350 Ribu Orang
Font: Ukuran: - +
Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh. [FOTO: sportourism.id]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Salah satu objek wisata favorit di Aceh, Museum Tsunami, hingga Juli 2019 dikunjungi lebih dari 350.000 wisatawan. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah hingga akhir tahun.
"Angka pengunjung selalu naik hampir setiap tahunnya. Tahun ini lebih dari 350 ribu orang data kita sampai bulan Juli," kata Hafnidar Kepala Museum Tsunami Aceh, di Banda Aceh, Rabu (21/8/2019).
Ia menjelaskan, biasanya wisatawan paling banyak mengunjungi Museum Tsunami saat hari libur sekolah, akhir tahun, libur nasional, serta perayaan lebaran. Kebanyakan pengunjung dari warga lokal Aceh.
"Kalau data 2018 pengunjung kita mencapai sebanyak 740.000 orang. Pengunjung lokal Aceh tinggi, kalau dari luar negeri wisatawan Malaysia yang tinggi, kemudian Jepang, Cina, Prancis, Belanda juga ada tapi tidak tinggi," katanya, seperti dikutip Antara.
Museum Tsunami Aceh setiap hari dibuka untuk pengunjung dan tidak pernah tutup pada saat hari libur apapun untuk memenuhi keinginan wisatawan.
"Setiap hari kita buka, libur nasional juga buka, hanya saja hari lebaran pertama kita tutup. Jadi kita memang ingin memberikan pelayanan yang maksimal," katanya.
Museum Tsunami Aceh dibangun pada 2007 dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan serta tempat mitigasi bencana. Museum ini juga dapat digunakan anak-anak muda membuat kegiatan positif apapun.
"Museum ini untuk edukasi, ke depan harapannya museum ini benar-benar bisa dimanfaatkan untuk tempat pembelajaran khususnya tentang kebencanaan, bagi generasi muda juga dapat beraktivitas apapun yang positif disini," katanya.(me/Antara)