Pemerintah Aceh Telah Bangun Jaringan Gas 14.487 Sambungan Rumah, Ini Kata Kadis ESDM Aceh
Font: Ukuran: - +
Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh Ir Mahdinur
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, sejak 2015 hingga 2019 jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga yang berhasil terpasang sudah mencapai 14.487 Sambungan Rumah (SR).
Jargas tersebut tersebar di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utar yang pembangunaannya dimulai sejak tahun 2015 lalu.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh Ir Mahdinur menyebutkan, untuk tahun 2020 ini akan terpasang sebanyak 21.337 SR, ini terjadi lojakan jumlah SR yang cukup signifikan, usaha pemerintah untuk menurukan kemiskinan di Provinsi Aceh.
“Pemerintah Aceh terus berusaha dengan berbagai cara untuk mengurangi kemiskinan yang salah satunya adalah mengurangi pengeluaran masyarakat miskin,” kata Ir Mahdinur, Kamis (16/4/2020) di Banda Aceh.
Pembangunan Distribusi Gas Rumah Tangga ini kata Ir Mahdinur, dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga masyarakat miskin untuk kebutuhan energinya.
“Jika diasumsikan penggunaan rata-rata gas LPG rumah tangga sederhana adalah 4 tabung LPG 3 kg (12 kg) per bulan, maka biaya energi yang dikeluarkan oleh rumah tangga sederhana dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di pangkalan Rp 18.000 x 4 adalah Rp 72000 untuk LPG subsidi,” kata Ir Mahdinur.
Sedangkan untuk LPG non subsidi biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga sekitar Rp150.000/bulan. Apabila digunakan gas rumah tangga yang saat ini harganya Rp 4.250/meter kubik, maka pengeluaran untuk rumah tangga setiap bulan untuk penggunaan LPG sebesar 12 kg x 1,25 x 4.250 adalah hanya Rp 63.750.Selain itu, pembangunan Jargas juga dapat meningkatkan keuntungan usaha golongan lemah seperti usaha rumah tangga pembuatan kue, penjual gorengan, warung-warung kopi sederhana, sehingga biaya produksi lebih murah karena menggunakan gas rumah tangga yang harganya relatif lebih murah.
Ir Mahdinur menjelaskan, biaya pembangunan Jargas ini bersumber dari APBN. Biaya 1 SR mencapai lebih Rp 11 juta. Untuk tahun 2020 ini dengan 21.337 SR telah diplotkan anggaran sebesar sekitar Rp 240 milyaran, pekerjaannya dilaksananakan dalam 2 paket meliputi kota Lhoksemawe, Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur dan Paket II meliputi Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.(ZU)