Pemerintah Aceh diminta Perhatikan Produk dan Pengusaha Lokal
Font: Ukuran: - +
Dialeksis.com, Banda Aceh - Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD-KNPI) Aceh Wahyu Saputra meminta kepada pemerintah Aceh untuk memperhatikan pengusaha muda dan produk lokal dari Aceh.
Hal ini disampaikan Wahyu Saputra pada saat menyampaikan pernyataan sikap bersama dengan komunitas pengusaha muda Aceh, di Kantor DPD-KNPI Aceh, di Jalan T. Hasan Dek Berawe, Banda Aceh, Sabtu (21/4/2018).
Menurut Wahyu perkembangan aktifitas pelaku UKM di Aceh saat ini terkesan kurang mendapatkan dukungan daripemerintah Aceh , bupati dan walikota di se- Aceh, sehingga berimbas kepada sulitnya bersaing dengan pengusaha dan produk yang berasal dari luar Aceh.
Pada kesempatan itu Wahyu Saputra meminta agar adanya instruksi dari gubernur Aceh, bupati, dan walikota se-Aceh kepada dinas , badan dan BUMDuntuk membeli dan menggunakan produk lokal Aceh, yang dinyatakan dalam surat rekomendasi tertulis untuk dapat memberikan stimulus bagi kemajuan produk-produk UMKA Aceh.
"Kami mengharapkan pemerintah Aceh untuk memfasilitasi tempat dan bangunan sebagai market place terpadu (enterprise centre), agar terintegrasi dan menjadi pusat display produk lokal Aceh, dan memudahkan akses bagi turis domestik dan mancanegara untuk berbelanja produk Aceh," kata Wahyu Saputra
Disamping itu Wahyu juga memintapemerintah Aceh agar berperan langsung membantu pengusaha lokal untuk mengakses kebutuhan modal ke lembaga micro finance dan membentuk lembaga micro finance khusus untuk pengusaha muda Aceh. Karena kata dia lembaga keuangan tersebut akan membantu memberikan pinjaman modal usaha.
"Pemerintah Aceh dapat membantu mempermudah dan mempermurah proses perizinan produk lokal agar bisa bersaing dengan produk luar," ujarnya
Menagadakan pembinaan berupa pelatihan mengelola usaha untuk mengupgrade skala bisnis UKM menjadi industri yang lebih berkembang nantinya."Dengan menghadirkan mentor, coach atau konsultan yang profesional di bidangnya, karena setiap ukm butuh pengembangan life skill terkait produk dan manajerial," tutur Wahyu
Wahyu menambahkan pemerintah Aceh senantiasa mengikutsertakan pengrajin atau pengusaha lokal saat kunjungan kerja baik keluar dan dalam negeri dengantujuan untuk belajar dan mendapatkan ide guna perkembangan dan inovasi terhadap produk lokal tersebut
Serta memfasillitasi pengusaha muda Aceh untuk melaksanakan kegiatan road show atau event bersama promosi produk aceh di kota kota besar di indonesia,guna mempromosikan produk lokal Aceh ke seluruh Indonesia dan memfasilitasi peran online marketing terpusat untuk memasifkan promosi produk Aceh di dunia maya (online marketing).
"Karena kita tau masalah yang paling menonjol bagi pemuda di Aceh yaitu penganguran dan narkoba, kalau wirausaha ini berjalan dengan sendirinya penganguran akan hilang dan pemuda akan disibukkan dengan usahanya," kata Wahyu Saputra. (rel)