Beranda / Berita / Aceh / Pembangunan Saluran Irigasi Anggaran APBA 2018 Diprotes Masyarakat

Pembangunan Saluran Irigasi Anggaran APBA 2018 Diprotes Masyarakat

Senin, 19 Agustus 2019 19:02 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Sejumlah masyarakat dari kemukiman Blang Birah Kecamatan Peudada melakukan protes terhadap rekanan pelaksanaan proyek pembangunan saluran irigasi  di Gampong Mesjid Kecamatan Peudada.

Pembangunan saluran irigasi  sepanjang 850 meter menelan anggaran APBA Tahun 2018 sebanyak 1,4 Milyar menimbulkan protes dari masyarakat.

Masyarakat melakukan protes lantaran  ulah rekanan akibat proyek tersebut jalan rusak dan pihak rekanan  meninggalkan bahan material seperti batu, sehingga mengakibatkan akses jalan petani dari kemukiman Blang Birah terganggu.

Hal ini sebagaimana di sampaikan Keuchik Gampong  Mesjid,  Pak Din, Senin (19/8/2019) kepada Dialeksis.com.

Pak Din mengatakan masyarakat mempertanyakan kepada dirinya terhadap janji rekanan. Diawal-awal pembangunan saluran  rekanan berjanji akan memperbaiki kerusakan jalan agar mudah dilalui masyarakat untuk pergi kesawah.

"Sebelumnya jalan ini mudah dilalui petani untuk kesawah. Karena material batu dan bahan lainnya yang ditinggalkan rekanan. Membuat petani kecewa terhadap prilaku rekanan pembangunan drainase,"jelas Keuchik Gampong Mesjid

Diakui Keuchik Gampong Mesjid, ia sudah berusaha menghubungi rekanan tersebut melalui Hp beberapa kali sejak protes masyarakat muncul. Namun sampai sekarang pihak rekanan tak kunjung menempati janjinya.

"Semoga rekanan dapat segera memperbaiki kerusakan jalan. Ini sesuai dengan janji rekanan. Diawal- awal peletakan batu pertama pembangunan saluran irigasi. Sebelum protes masyarakat meluas,"demikian kata Keuchik Gampong Mesjid.

Sementara itu, rekanan pelaksana pembangunan saluran Irigasi tersebut, Facrul saat dikonfirmasi Dialeksis.com membenarkan bahwa proyek saluran irigasi tersebut mereka yang mengejarkan.

Diungkapkan Facrul sebelumnya ia dari rekanan Cv Anisa yang berkantor di Lhoksemawe sudah berjanji akan memperbaiki kerusakan jalan supaya bisa dilalui masyarakat.

Namun, karena kesibukan pekerjaan di Banda Aceh membuat dirinya belum bisa menempati janji dengan masyarakat.

"Akan kita perbaiki, itu sudah saya komunikasi dengan Pak Keuchik. Dalam waktu dekat akan kita timbun tanah,"kata pria asal Meureudu ini.(Faj)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda