Mahasiswa Aceh di China Minta Biaya Tiket Pulang, Khawatir Terinfeksi Virus Corona
Font: Ukuran: - +
Reporter : Sara Masroni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa asal Aceh di China khawatir bakal terinfeksi virus corona dan minta bantuan Pemerintah Aceh untuk biaya tiket pulang.
Mereka yakni Syarifah Huswatun Miswar, mahasiswa Studi Hubungan Internasional di Jilin University, Changchun dan Desi Yuliana, mahasiswa Studi Ilmu Perpustakaan di Northeaster Normal University, Changchun China.
Selanjutnya ada Geunta Mardika Putra yang juga kuliah Studi Manajemen Pariwisata, Jilin University Changchun. Namun Genta saat ini berada di Fuzhou, China karena liburan sebelum virus tersebut merebak.
"Kami berharap besar Pemerintah Aceh bisa memulangkan kami yang berada di daerah non-isolasi," harap Syarifah saat dihubungi Dialeksis.com, Senin (27/1/2020).
Diketahui hingga berita ini diturunkan, Changchun Longjia Airport dan Fuzhou Changle International Airport masih dibuka.
"Kami takut nanti regulasi Pemerintah China menutup bandara ini dalam waktu dekat," keluh Syarifah.
Dari Changchun ke Kuala Lumpur International Airport diperkirakan menghabiskan menghabiskan Rp 8 jutaan. Sedangkan dari Fuzhou diperkirakan menghabiskan Rp 4 jutaan untuk satu orang.
"Sampai Malaysia saja sudah cukup, mungkin bisa lebih murah. Yang penting kami bisa keluar dulu dari sini," jelas Geunta saat dihubungi di waktu yang sama.
Mereka berharap bantuan berupa biaya tiket pesawat bisa segera diproses sebelum bandara di daerah tersebut ditutup.
Per hari ini, Senin (27/1/2020) sudah 80 orang meninggal akibat terjangkit virus corona dan yang terinfeksi meningkat tajam menjadi 2.744 orang.
Nomor kontak WhatsApp yang bisa dihubungi
Syarifah Huswatun Miswar / Changchun (+86 159 4304 5361)
Desi Yuliana / Changchun (+86 132 1440 5355)
Geunta Mardika Putra / Fuzhou (+86 132 6015 1435). (sm)