IDI Aceh Jadikan Hari Pahlawan Sebagai Refleksi Kehilangan Anggota Karena Covid-19
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Bagi kalangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Aceh, Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap 10 November merupakan hari yang sangat bersejarah. Namun peringatan Hari Pahlawan kali ini bagi IDI Aceh dijadikan sebagai momentum refleksi diri atas meninggalnya 159 tenaga dokter dari keseluruhan 282 tenaga medis yang meninggal karena terjadi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua IDI Wilayah Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes., Sp.OT., Rabu (11/11/2020) saat diwawancara Dialeksis.com.
"Kehilangan 159 tenaga dokter dari total 282 tenaga medis yang meninggal karena Covid-19. Ini merupakan angka yang begitu besar. Tentu mempergaruhi pada pelayanan," sebut dr Safrizal.
Safrizal mengatakan bagi IDI seharusnya Pemerintah di Hari Pahlawan bisa memberikan perhatian kepada dokter-dokter yang sudah meninggal karena Covid-19. Selain sebagai bentuk tanda ingat bagi IDI, juga membantu meningkatkan moral kawan-kawan yang sedang bekerja sebagai garda terdepan dibidang pelayanan kesehatan.
"Dengan demikian ini sangat membantu meningkatkan moral kawan-kawan yang sedang bekerja sebagai garda terdepan dibidang kesehatan selama sembilan bulan ini," kata dr Safrizal Rahman.
Selama sembilan bulan ini kata Safrizal, para dokter memang sangat luar biasa menghadapi ancaman dan cobaan yang dihadapi, bukan hanya saja terhadap penyakit, tetapi banyak persepsi dari masyarakat sampai kepada titik memojokan tenaga medis sendiri. Akan tetapi hal yang paling diinginkan IDI adalah keyakinan bahwa dokter bekerja tulus untuk mengamankan bangsa dan negara dari pandemi Covid-19.
"Hadiah terbesar bagi IDI, kepatuhan dan kemauan masyarakat menghentikan pandemi Covid-19 dari bumi pertiwi ini. Dan sama-sama bersinergi menghilangkan Corona," demikian kata ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes., Sp.OT. (Faj)