Harimau Masuk ke Pemukiman, Warga di Tenggulun Takut Pergi ke Ladang
Font: Ukuran: - +
Reporter : M. Hendra Vramenia
DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Warga yang berada kawasan Sekundur, Dusun Adilmakmur I Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang, dihebohkan oleh sosok Harimau Sumatera yang kerap terlihat berkeliaran di pemukiman wilayah kampung mereka.
Kemunculan raja hutan tersebut di kawasan penduduk diperkirakan kekurangan makanan, seiring dengan alih fungsi lahan yang marak terjadi di wilayah kawasan konservasi hutan lauser, sehingga mendorong kucing besar tersebut menuju pemukiman penduduk.
Penampakan Harimau Sumatera yang kerap muncul di pemukiman penduduk tersebut dibenarkan oleh Datok Penghulu Kampung Tenggulun, Abidin. Bahkan Ia mengatakan kucing besar tersebut sudah sering terlihat muncul di wilayah pemukiman di desanya itu.
"Benar. Sudah lama harimau itu sering terlihat berkeliaran di sekitar desa kami. Kalau tidak salah sudah sejak Bulan lalu, namun, belakangan ini sering sekali terlihat. Bahkan beberapa warga kami yang di Dusun Adil Makmur 2 sampai meninggalkan rumah mereka dan mengungsi akibat ketakutan," kata Abidin kepada Dialeksis.com, Kamis (9/7/2020).
Tidak hanya terlihat keluyuran di sekitar pemukiman, kata Abidin, Harimau itu juga sudah beberapa kali menyerang ternak warga, namun tidak sampai di mangsa oleh hewan buas tersebut hanya meninggalkan luka bekas cakaran.
"Beberapa ternak milik warga juga sudah banyak jadi korban, memang tidak sampai di makan oleh harimau itu, namun akibat bekas cakaran yang dalam akhirnya ternak tersebut harus di potong dengan yang punya," ujarnya.
Abidin mengaku, saat ini dirinya sudah memberikan imbauan kepada warganya, untuk sementara waktu ini jangan pergi ke kebun atau ladang mereka untuk melakukan aktivitas. Dikhawatirkan sewaktu waktu hal buruk terjadi, seperti penyerangan harimau terhadap mereka.
"Sementara ini, warga kami minta untuk tidak ke ladang dulu. Takutnya harimau itu belum keluar menuju hutan, dan masih keluyuran disekitar pemukiman dan perkebunan mereka. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hal buruk terjadi," kata Abidin.
Selain itu, Abidin juga mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dan melaporkan hal ini kepada pihak Polisi sektor Kejuruan Muda dan balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) untuk membantu menyelasikan masalah ini. Agar masyarakat di desanya itu tidak lagi merasa di teror dengan kehadiran Harimau Sumatera tersebut, dan dapat kembali beraktivitas.
"Ini juga sudah kami laporkan ke Polsek Kejuruan Muda dan BKSDA. Alhamdulillah mereka sudah berada disini sekarang untuk membantu. Mudah mudahan teror ini cepat berlalu, dan warga bisa mencari nafkah kembali dengan tenang," ujarnya.
Pasang Kamera Trap
Sementara itu, Camat Kecamatan Tenggulun, Dede Winata kepada wartawan mengatakan untuk memantau pergerakan harimau di kawasan Sekundur, Dusun Adilmakmur I, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Wilayah XII Langsa mulai memasang sejumlah kamera trap.
Pemasangan ini sekaligus menandai kehadiran petugas BKSDA di Aceh Tamiang untuk mengatasi kemunculan hewan predator di sekitar permukiman. Pada tahap awal ini enam petugas BKSDA akan berada di seputaran Sekundur hingga tiga hari ke depan.
“Langkah pertama yang dilakukan tadi memasang sejumlah kamera trap di sekitar tempat kemunculan harimau. Ini untuk memastikan sebenarnya berapa jumlah harimau, sekaligus untuk memudahkan penangkapan,” ujar Dede Winata.
Dede mengaku belum menerima informasi mengenai jumlah kamera trap yang dipasang di Dusun Adilmakmur I. Namun menurutnya sekira dua minggu lalu, pemasangan kamera jebakan itu juga telah dilakukan di Rimba Sawang sebanyak lima unit. (MHV)