kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Forum PRB adakan Simulasi Evakuasi Mandiri Bencana

Forum PRB adakan Simulasi Evakuasi Mandiri Bencana

Kamis, 22 November 2018 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Safrizal S
Nasir Nurdin, Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana.

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Aceh akan mengadakan rangkaian kegiatan 14 tahun Tsunami berupa "Award for Disaster Risk Reduction and  Disaster safe School/Madrasah Festival" pada tanggal 1 hingga 2 Desember 2018 di Museum Tsunami Aceh. Acara tersebut bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Aceh dengan program kemitraan. 

Nasir Nurdin, Ketua Forum PRB saat dikonfirmasi via telepon pada Rabu Malam, (21/11), mengatakan peserta yang terlibat merupakan para siswa dan guru sekolah yang ada di sekitar lapangan blang padang dan museum tsunami Banda Aceh. Dia juga menjelaskan fungsi dan tugas guru pada saat diadakannya simulasi dan evakuasi mandiri.

"Itu yang terlibat dalam simulasi dan evakuasi mandiri nanti siswa dan guru yang kita skenariokan seperti ada bencana gempa lah ya, bencana gempa yang berpotensi tsunami, kemudian mereka menyelamatkan diri dan apa yang mereka lakukan ke anak didik dan bagaimana tempat-tempat aman yang mereka jadikan titik kumpul, ya guru-gurunya sebagai pendamping nanti kan, ya semacam tim pengarah lah kalau dalam kebencanaan, dalam penyelamatan diri itu dan evakuasi mandiri," jelas Nasir Nurdin.

Rangkaian acara pada Desember mendatang juga merupakan sebuah bentuk apresiasi serta edukasi kepada aktifis, pekerja kemanusiaan, peneliti, lembaga riset dan pers serta ajang kompetesi bagi sekolah yang terlibat. 

Calon penerima Award bagi pegiat bencana akan dilakukann oleh Team Asesor Award terdiri dari Akademisi, Pegiat LSM Kebencanaan dan Peneliti yang merupakan Dewan Pakar Forum PRB Aceh. Nasir Nurdin mengatakan pada malam penganugerahan "Award for Disaster Risk Reduction and  Disaster safe School/Madrasah Festival" juga akan dihadiri Plt. Gubernur Aceh. 

Sekolah-sekolah yang terlibat juga akan dinilai dalam menghadapi simulasi dan evakuasi saat bencana itu berlangsung. Penilaian dilakukan mulai dari kesiapsiagaan dan cara mereka mengevakuasi anak-anak.

Ada empat belas sekolah di sekitaran museum tsunami yang ikut, tiga diantaranya adalah sekolah non muslim yang belum pernah terlibat, namun ia berharap pada kegiatan itu dapat bermanfaat bagi mereka sebagai pembelajaran dalam menghadapai bencana alam.

Nasir Nurdin menyebutkan salah satu tugas Forum PRB yaitu tidak hanya monoton pada masa tanggap darurat dan penyaluran bantuan, tetapi lebih kepada mengadvokasi masyarakat terkait pengurangan resiko. Dia mencontohkan pada tingkatan pembangunan rumah yang berkonsep kebencanaan serta daerah yang dianggap rawan bencana seperti lereng bukit.

"Forum pengurangan resiko bencana ini tidak bekerja pada masa tanggap darurat untuk penyaluran bantuan misalnya, tapi bekerja dia mengadvokasi masyarakat bagaimana isu-isu pengurangan resiko kita bermain, misalnya, mendirikan bangunan, harus pendekatannya konsep kebencanaan, gitu kan, jadi betul-betul struktur bangunan itu harus tahan bencana, kemudian tidak boleh mendirikan di lereng-lereng bukit yang labil, itu bagian dari pengurangan resiko," ujar Nasir. (saf)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda