Beranda / Berita / Aceh / Dituding Wahabi, Siapa Ust. Dr. Firanda Andirja?

Dituding Wahabi, Siapa Ust. Dr. Firanda Andirja?

Jum`at, 14 Juni 2019 08:21 WIB

Font: Ukuran: - +

Ustaz Firanda saat mengisi kajian di KBRI Muscat, Oman (2017)

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam dua hari ini, publik Aceh kembali dihebohkan isu Wahabi. Adalah Ust. Dr. Firanda Andirja, seorang da'i dan mubaligh asal Surabaya yang dituding penganut paham Wahabi menjadi pemicu setelah kedatangannya ke Banda Aceh, kemarin, Kamis, (13/6/2019). Ust. Firanda dijadwalkan akan mengisi sejumlah acara pengajian di beberapa mesjid Banda Aceh.

Namun, kedatangannya diketahui oleh sejumlah aktifis Islam. Tak urung, ratusan massa yang mengaku masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar "menghadangnya" di pintu kedatangan domestik Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Kamis, (13/6/2019). Tapi, Ust. Firanda berhasil lolos.

Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh melalui Wakil Ketuanya Tu Bulqaini Tanjung mengatakan MPU Banda Aceh telah mengeluarkan rekomendasi larangan bagi Ust. Firanda untuk datang ke Aceh. 

Menurut Bulqaini, masyarakat Aceh tidak mau menerima orang yang telah memvonis orang tua Nabi Muhammad sebagai kafir. 

"Firanda telah memvonis ibunda dan ayahanda Nabi dalam neraka. Kami tidak bisa terima ini. Tapi kalau yang Firanda singgung kami kafir, kami sabar. Tapi kalau orang tua Nabi, kami lawan," tegasnya kepada Dialeksis.com, Kamis, (13/6/2019).

Meskipun telah dilarang, Ust. Firanda tetap mengisi pengajian di Mesjid Al-Fitrah, Keutapang, ba'da magrib. Mengetahui hal tersebut, ratusan massa aktifis Islam menyerbu tempat itu, dan membubarkan acara pengajian tersebut. 

Siapa Dr. Firanda Andiraja?

Dikutip dari situs Wikipedia, dan beberapa sumber lainnya, Dr. Firanda Andiraja lahir di Surabaya, 28 Oktober 1979. Beliau juga dikenal sebagai seorang da'i yang menjadi penceramah tetap di Mesjid Nabawi, Madinah. Dia juga adalah salah satu staf pengajar di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember. Disamping itu dia juga aktif menjadi narasumber di Radio Rodja dan aktif mengisi beberapa pengajian akbar di Indonesia.

Sejak tahun 2000 Dr. Firanda sudah mulai mengisi kajian-kajian Islami di mesjid-mesjid sekitar kampus UGM, seperti mesjid Pogung Dalangan, Mesjid Pogung Raya, mesjid Siswa Graha, dan Musholla fakultas Teknik UGM. Beliau mengisi kajian di aula perkuliahan di hadapan para mahasiswa Fakultas ekonomi dan juga fakultas kedokteran. Beliau juga menyempatkan diri untuk mengisi kajian di luar kota Jogja seperti di kota Wates, Muntilan, dan juga kota Sorong Papua.

Adapun pendidikan beliau di Madinah adalah sebagai berikut.

Selama setahun beliau memperdalam bahasa. (Syu’batul Lughoh al-‘Arobiyah)

S1 selama 4 tahun di fakultas Hadits, lulus dengan predikat cumloud.

S2 selama 4 tahun jurusan fakultas dawah dan ushuluddin jurusan aqidah dengan tesis :

أَجْوِبَةُ شَيْخِ الإِسْلاَمِ اِبْنِ تَيْمِيَّةَ عَنِ الشُّبُهَاتِ التَّفْصِيْلِيَّةِ لُلْمُعَطِّلَةِ فِي الصِّفَاتِ الذَّاتِيَّةِ

(Jawaban Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah terhadap syubhat-syubhat terperinci para penolak sifat yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah adz-dzaatyah).

Dosen pembimbing beliau dalam menulis tesis adalah Prof. Dr As-Syaikh Abdurrozzaq al-Badr al-‘Abbad. Beliau lulus dengan nilai summa cumlaude

S3 selama 5 tahun di jurusan Aqidah dengan disertasi yang berjudul:

نَقْضُ اِسْتِدْلَالَاتِ دُعَاةِ التَّعَدُّدِيَّةِ الدِّيْنِيَّةِ بِالنُّصُوْصِ الشَّرْعِيَّةِ

(Merobohkan argumentasi para da’i plurasime yang berdalil dengan Al-Quran dan Sunnah) Dosen pembimbing beliau dalam menulis disertasi adalah Dr Abdul Majid Masy’abi. Beliau lulus pada tanggal 25 september 2016 dengan nilai summa cumlaude.

Guru-guru beliau (yang mengenal beliau) di antaranya:

Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad (ulama besar kota Madinah). Beliau berguru kepada syaikh Abdul Muhsin selama kurang lebih 5 tahun di Masjid Nabawi.

Prof. Dr Syaikh Abdurozaq al-Abbad (Pengajar Mesjid Nabawi), yang merupakan guru beliau tatkala di S1, S2, dan S3.

Prof. Dr Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaily (Pengajar Masjid Nabawi), yang merupakan guru beliau tatkala S1 dan S3

Prof. Dr Syaikh Sholih bin Abdil Aziz Sindi (Pengajar Masjid Nabawi), yang merupakan guru aqidah beliau tatkala S1

Sejak tahun 2012 beliau diberi amanah oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jamaah haji dan umroh dan para penduduk Indonesia yg bermukim di Kerajaan Arab Saudi

Karya-karya beliau diantaranya :

– Ajaran madzhab Imam Syafi yg ditnggalkan oleh sebagian pengikutnya (sekitar 500 hal)

– Tafsir Juz Ámma (600 halaman)

– Fikih Haji (sekitar 300 halaman)

– Jawaban Ibnu Taimiyah terhadap syubhat-syubhat para penolak sifat-sifat dzatiyah (tesis beliau dalam bahasa arab kurang lbh 750 hal)

– Merobohkan argumentasi para da’i plurasime yang berdalil dengan Al-Quran dan Sunnah (Disertasi beliau kurang lebih 500 halaman text bahasa arab)

– Al iman bil yaumil akhir (kurang lebih 100 halaman, text Arab)

– 33 banyolan aqidah syiah imammiyah (sekitar 300 halaman)

– Kiat-Kiat membahagiakan istri (sekitar 250 halaman)

– Lerai pertkaian sudahi permusuhan (sekitar 250 hal)

– Bahaya ghibah

– Hak-Hak Persaudaraan (terjemahan dari ceramah Syaikh Sholeh Alu Syaikh)

– Kiat-Kiat memilih istri idaman

– Mukjizat poligami

– Berjihad melawan riya dan ujub

– Bidah hasanah (sekitar 250 hal)

– Ketika sang habib dikritik 300 hal

– Ketinggian Allah diatas mahluknya (sekitar 300 hal)

– Sejarah berdarah sekte Syi’ah (sekitar 300 hal)

– Fikih Dzikir Pagi dan Petang


Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda