Beranda / Berita / Aceh / Dampak Corona, 16 Hotel di Banda Aceh dan Sabang Tutup Sementara

Dampak Corona, 16 Hotel di Banda Aceh dan Sabang Tutup Sementara

Kamis, 09 April 2020 21:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah
Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berdasarkan rilis yang disampaikan Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) melalui portal CNBC Indonesia, Kamis, (9/4/2020), sebanyak 16 hotel di Banda Aceh dan Sabang dilaporkan tutup sementara akibat terdampak wabah virus corona. 

Adapun hotel tersebut antara lain:

1. Arabia Hotel

2. Ayani Hotel

3. Grand Arabia Hotel

4. Grand Nanggroe Hotel

5. Grand Permatahati Hotel 

6. Hotel Kartika

7. Hermes Hotel

8. Kuala Radja Hotel

9. Kumala Hotel

10. Kryiad Muraya Hotel

11. Mars Hotel

12. Mekkah Hotel

13. The Pade Hotel

14. Wisma Teuku Umar

15. Mars Resort Sabang

16. The Pade Resort

Saat dikonfirmasi Dialeksis.com, Senin, (9/4/2020), Ketua Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Provinsi Aceh, Yusri, membenarkan laporan tersebut.

"Benar bang," ucap Yusri singkat.

Lebih lanjut dia menjelaskan pandemi corona telah membuat bisnis perhotelan anjlok. Sejumlah hotel yang masih beroperasi, kata Yusri, diperkirakan tidak efektif alias tidak mampu membiayai biaya operasional.

"Yang buka walaupun masih terima tamu tapi tidak efektif. Karena tidak tercover kalau persentase okupansi dibawah 5 persen gak bisa kerja," terang Yusri.

Sementara itu, General Manager Kryiad Muraya Hotel, Bambang Pramusinto kepada Dialeksis.com menerangkan hingga saat ini operasional Kryiad Muraya Hotel masih berjalan. Di akui olehnya, akibat wabah virus corona telah membuat pendapatan hotel tersebut menurun drastis.

"Masih buka kok, masih ada tamu. Tapi sebagian karyawan memang kita rumahkan terhitung sejak 21 Maret 2020," terang Bambang saat dikonfirmasi, Kamis, (9/4/2020).

Bambang tidak menampik dampak yang ditimbulkan dari penyebaran virus corona ini sangat hebat. Dia menyebutkan selama ini hanya 5 dan 6 kamar dari 126 kamar yang dipergunakan setiap harinya.

"Jauh banget, satu digit okupansi kita. Biasanya 90 persen dan 100 persen. Ini cuma 6, atau 8 persen," jelasnya. (Im)







Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda