Beranda / Parlemen Kita / Laporan Pansus DPRA Dapil 8 (Aceh Tenggara & Gayo Lues )

Laporan Pansus DPRA Dapil 8 (Aceh Tenggara & Gayo Lues )

Senin, 16 Juli 2018 06:26 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Pelaksanaan evaluasi atau peninjauan ke lapangan diharapkan dapat dijadikan parameter  penilaian keberhasilan  pelaksanaan  kegiatan pembangunan oleh SKPA selaku penanggung jawab proyek tersebut.

Pansus Dapil VIII  berharap berbagai temuan dan masukan yang di dapat di  lapangan  segera  mendapat  perhatian  dan  tindak  lanjut  secara  signifikan melalui   proses   penanganan   yang   nyata,   komprehensif   dan   efektif   dari Pemerintah Aceh.


Dinas Pendidikan Aceh


•   Pembangunan RKB Bertingkat SMAN I Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues.

Pembangunan RKB Bertingkat SMAN I Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues dengan nilai kontrak sebesar Rp.3.298.831.000,- yang dikerjakan oleh PT. Cahaya Peungeuh, hasil peninjauan pansus dilapangan pekerjaan fisik dari pembangunan  RKB tersebut  sudah selesai  dikerjakan  pembangunannya dan sudah fungsional hanya saja masih terjadi kebocoran pada ruang kelas yang baru dibangun ini terlihat pada plapon ruang kelas tersebut, terdapat retak pada dinding luar bangunan dan harapan kami kepada Dinas terkait untuk segera mengatasi kebocoran pada ruang kelas tersebut sebab kalau dibiarkan akan merusak mobiler dalam kelas dan bangunan itu sendiri. Disamping itu disaat tim pansus naik kelantai dua yang akan dilanjutkan pembangunannya  pada  tahun  anggaran  yang  akan  datang  ternyata  tim pansus menemukan sisi besi yang tersisa, menurut tim pansus ukuran besi sangat kecil dan bukan dari besi ulir.


•   Pembangunan Mess Kantor PPMG Wilayah VI Kotacane

Tim Pansus VIII meninjau pembangunan Mess Kantor PPMG Wilayah VI Kutacane dengan nilai kontrak sebesar Rp.5.524.516.000,- yang dikerjakan oleh  PT.  Barakah  Fajar,  menurut  peninjauan  Tim  Pansus  dilapangan pekerjaan pembangunan Mess PPMG Wilayah VI Kutacane sudah selesai dikerjakan dan sudah fungsional secara kasat mata, bangunan dan seluruh fasilitas relative memadai hanya saja perlu ada perawatan yang baik dari dinas  terkait  mengingat  dana  yang  dipergunakan  untuk  pembangunan PPMG  ini  relative  besar,  pembangunan  gedung  ini  jangan  jadi  sebuah gedung yang megah tetapi tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Tim  Pansus  berharap  agar  gedung  ini  bisa  menghasilkan  PAD  bagi Pemerintah Aceh melalui jasa pinjam pakai dari Mess PPMG ini.


•   Pembangunan Mushalla UPTD PPMG Wilayah VI Kutacane

Tim Pansus juga meninjau Pembangunan Mushalla UPTD PPMG Wilayah VI Kutacane dengan besaran nilai kontrak sebesar Rp. 630.277.000,- yang dikerjakan  oleh CV. Khalka Perkasa  disini Tim Pansus melihat pembangunan sudah selesai, Tim Pansus mengharapkan kepada dinas terkait supaya memanfaatkan mushalla ini dan melengkapi fasilitas seperti AC, ambal dan sajadah sebagai pendukung untuk kenyamanan dalam beribadah.


•   Pengadaan Alat Praktek Utama jurusan Teknik Sepeda Motor SMKN 2 Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara

Pengadaan  Alat Praktek Utama Jurusan Teknik Sepeda  Motor SMKN 2
Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara dengan nilai kontrak   sebesar Rp.523.270.000,- yang dikerjakan oleh CV. Tamita Sejahtera, Tim Pansus mengharapkan  kepada Dinas terkait  dan SMKN  2 Kutacane  hendaknya betul  betul  memanfaatkan  fasilitas  praktek  yang  sudah  dianggarkan  ini untuk memajukan sektor lapangan kerja mandiri bagi para siswa mengingat biaya yang dikeluarkan Pemerintah Aceh tidak sedikit untuk pengadaan alat praktek ini dan diharapkan kepada SMKN 2 Kutacena betul betul mendistribusikan ilmunya kepada para siswa dengan mendatangkan guru yang berkualitas dan berpengalaman dibidang permontiran.


Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh

•   Kontruksi  Fisik  Pembangunan  Pasar  Lawe  Sigala-Gala  Kabupaten Aceh Tenggara

Kontruksi Fisik Pembangunan  Pasar Lawe Sigala- gala Kabupaten Aceh Tenggara dengan nilai kontrak sebesar Rp.460.538.000,-  yang dikerjakan oleh CV. Afdi Pratama status selesai sudah dimanfaatkan hasil peninjauan Tim Pansus   dilapangan  diharapkan  hendaknya  kepada para pedagang supaya menjaga dengan baik bangunan pasar   Lawe Sigala-gala ini dan mengikuti peraturan yang berlaku dan diharapkan kepada dinas terkait supaya mnemperhatikan fasilitas penudukung apa yang menjadi kebutuhan para pedagang supaya nantinya pedagang betah menggelar dagangannya pada bangunan Pasar Lawe Sigala-gala ini.


Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh

•   Pembangunanh gedung Laboraturium Perikanan Air Tawar Kabupaten Aceh Tenggara


Pembangunan gedung laboraturium perikanan air tawar Kabupaten Aceh Tenggara dengan nilai kontrak sebesar Rp.493.560.000,-  yang dikerjakan oleh CV. Ingin Karya dengan status selesai sudah dimanfaatkan, menurut hasil  peninjauan  Tim  Pansus  dilapangan  diharapkan  dengan  adanya

laboraturium  perikanan air tawar di Kabupaten Aceh Tenggara,  nantinya Kabupaten Aceh Tenggara tidak kekurangan benih ikan air tawar  dan akan terjadi suwa sembada ikan air tawar di tengah masyarakat, sehingga asupan giji dalam hal protein hewani dapat terpenuhi.


Dinas Pengairan Aceh

•   Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Lawe Sembikan Kecamatan Ketambe Kab. Aceh Tenggara (BHM Kab/Kota)

Pansus VIII juga meninjau Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Lawe Sembikan Kec. Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara sepanjang 525 M dengan nilai kontrak sebesar Rp.707.987.000,- yang dikerjakan oleh CV. Total Bangun Sarana, hasil peninjauan, Tim Pansus melihat  jaringan irigasi dari titik nol, peningkatan jaringan irigasi ini sangat baik dan tim pansus mengharapkan kepada dinas terkait untuk menjaga jaringan irigasi ini mengingat jaringan irigasi merupakan sarana vital untuk mengaliri air ke persawahan penduduk akan tetapi bila irigasi kurang di rawat tentu akan beraklibat air yang disalurkan   tidak   maksimal   masuk   ke   persawahan   dan   kolam   ikan masyarakat.


•   Normalisasi  dan  Perkuatan  Tebing  Sungai  Lawe  Bulan  Gp.  Salang Alas-Pulo Kemiri Kabupaten Aceh Tenggara (Otsus Aceh)

Normalisasi dan Perkuatan Tebing Sungai Lawe Bulan Gp. Salang Alas- Pulo Kemiri Kabupaten Aceh Tenggara menggunakan  Dana Otsus Aceh dengan nilai kontrak sebesar Rp.2.998.900.000,- yang dikerjakan oleh CV. Keumala Perdana, Tim Pansus VIII melihat disepanjang aliran sungai Lawe Bulan tepatnya  di Desa Selang  Alas sampai  Desa Alas Melancar  perlu kiranya dibuat penguatan tebing supaya bila debit air sungi naik nantinya tidak menggenangi kebun dan rumah penduduk, kami Tim Pansus mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan juga dinas terkait untuk turun kelapangan melihat keadaan ini karena sepanjang bantaran sungai Lawe Bulan terdapat rumah penduduk dan ladang masyarakat



Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh


•   Pembangunan   Jalan   Batas   Abdya-Trangon-Blangkejeren    (Segmen Trangon-Blangkejeren) (Otsus Aceh)

Tim Pansus VIII melakukan peninjauan Pembangunan Jalan Batas Abdya- Trangon-Blangkejeren  Segmen Trangon-Blangkejeren  dengan nilai kontrak sebesar Rp.4.643.086.000,-  yang dikerjakan oleh PT. Manggeng Makmur Lestari dengan hasil akhir terdapat jalan Hotmic AC BC sepanjang 230 M x

5 M dan jalan perkerasan Klas A sepanjang 1.950 KM x 5 M, dengan status putus   kontrak,   hasil   peninjauan   Pansus   VIII   dilapangan       terdapat pengaspalan yang putus dan terdapat juga longsor yang menimbun badan jalan, Tim Pansus mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan Dinas terkait untuk  segera  melanjutkan  kembali  pembangunan  jalan  Trangon- Blangkejeren ini dan memindahkan longsoran yang hampir menutupi badan jalan, mengingat jalan ini adalah jalan utama bagi masyarakat kecamatan Trangon untuk membawa hasil perkebunnya ke Kabupaten Gayo Lues.


•   Pembangunan   Jalan  Batas  Abdya  Trangon-Blangkejeren   (Segmen Tongra-Trangon) (Otsus Aceh)

Tim Pansus VIII melakukan peninjauan Pembangunan Jalan Batas Trangon- Blangkejeren  (Segmen Tongra-Trangon  dengan nilai kontrak sebesar Rp.
13.846.889.000,-  yang dikerjakan oleh PT. Mitra Agung Indonesia dengan hasil akhir fungsional Jalan Hotmic AC BC Single sepanjang 640 M x 2,5 M, Jalan Hotmix AC BC Joint sepanjang 460 M x 5 M dan Jalan Perkerasan Klas A sepanjang 4,3 KM x 5 M dengan status putus kontrak dari hasil peninjauan

Pansus dilapangan terdapat banyak lubang   pada badan jalan kami mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan juga dinas terkait untuk segera menimbun lubang lubang yang ada pada badan jalan antara Tongra-Trangon mengingat ini sangat membahayakan bagi kenderaan yang melintas di jalan tersebut dan sering terjadi kecelakaan karena pengguna jalan tidak mengetahui kalau lubang yang dilintasinya itu terlalu dalam.


•   Pembangunan   Jalan  Batas  Abdya  Trangon-Blangkejeren   (Segmen Abdya-Tongra) (Otsus Aceh)

Pembangunan Jalan Batas Abdya-Trangon-Blangkejeren  (Segmen Abdya- Tongra) dengan nilai kontrak Rp.13.259.210.000,- yang dikerjakan oleh . PT. Sari  Bumi  Prima  dengan  hasil  akhir  fungsional  Jalan  Hotmic  AC  BC sepanjang 5,1 KM x 5 M dengan status selesai sudah dimanfaatkan, peninjuauan pansus dilapangan untuk badan jalan memang sudah diaspal tetapi tidak didukung dengan pembuatan drainase untuk peningkatan jalan, dikhawatirkan kalau hujan turun terus-menerus dapat mengerus badan jalan yang  berakibat  hancurnya  kembali  badan  jalan  tersebut,  harapan  kami kepada  Pemerintah  Aceh dan Dinas terkait  hendaknya  harus betul betul memperhatikan  pembangunan jalan provinsi yang menghubungkan  kedua kabupaten  yaitu antara Kabupaten  Gayo Lues dengan Kabupaten  Abdya mengingat jalan ini menjadi urat nadi untuk menggerakkan  perekonomian rakyat antar kedua Kabupaten, jangan diaspal sebagian sebagian atau setengah-setengah  perhatikan juga drainasenya sebagai pendukung jalan tersebut,  perlu  juga  dianggarkan  untuk  biaya  pemeliharaan  jalan  antara Batas Blangkejeren-Trangon-Tongra sampai Perbatasan Abdya..


•   Pembangunan Jalan Batas Aceh Timur-Pinding-Blangkejeren  (Segmen Aceh Timur-Pinding) (Otsus Aceh)

Tim Pansus  VIII melakukan  peninjauan  pembangunan  Jalan Batas Aceh Timur-Pinding-Blangkejeren   Segmen  Aceh  Timur-Pinding  menggunakan dana Otsus Aceh dengan nilai kontrak sebesar Rp.18.604.800.000,-  yang dikerjakan  oleh PT. Jasa  Mandiri  Nusantara  hasil  akhir  fungsional  Jalan Hotmix AC BC sepanjang 5,5, KM x 6 M dengan status Pustus Kontrak, hasil peninjauan  Pansus dilapangan  jalan Batas Aceh Timur-Pinding  ini hanya

pengerasan badan jalan saja, lagi-lagi kami menjumpai pembangunan jalan yang belum selesai pekerjaanya mengapa dananya sudah tersedia tetapi pembangunannya bisa terhenti, kami mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan juga dinas terkait untuk segera melanjutkan kembali pembangunan jalan Batas Aceh Timur-Blangkejeren,  dana sudah tersedia pekerjaannya saja kita tidak mampu sampai putus kontrak.


•   Pembangunan  Jembatan  Pasir  Putih  Kabupaten  Gayo  Lues  (Otsus Aceh)

Pembangunan Jembatan Pasir Putih Kabupaten Gayo Lues yang dananya bersumber  dari  Otsus  Aceh  dengan  nilai  Kontrak  sebesar Rp.13.867.288.000,- yang dikerjakan oleh PT. Jiza Bintang Lestari hasil akhir Non Fungsional Jembatan Rangka Baja 60 M x 7 M (Abutmen 2 Unit, Rangka Baja, Cor Lantai dan Trotoar) status putus kontrak, Tim Pansus dilapangan meninjau pembangunan Jembatan ini, dangan sangat disayangkan jembatan yang hampir rampung bisa terjadi putus kontrak sedangkan dananya juga telah tersedia, Tim pansus mengharapkan kepada Pemerintah Aceh dan juga Dinas   Terkait   segera   melanjutkan   kembali   pembangunannya   karena jembatan  ini  merupakan  kebutuhan  masyarakat  yang  menghubungkan Lokop dengan Kecamatan pinding Kabupaten Gayo Lues.


•   Pembangunan Jembatan Ekan di Kabupaten Gayo Lues

Pembangunan Jembatan Ekan di desa Ekan Kecamatan Pinding Kabupaten Gayo Lues dengan nilai kontrak sebesar Rp.4.334.000.000,- yang dikerjakan oleh  PT. Asphalt  Madya  Raya  hasil  akhir  fungsional  Lanjutan  Jembatan Rangka Baja 40 M x 5 M (Rangka Baja, Lantai, Oprit, Aspal) PHO tanggal 27
Desember 2017, peninjauan pansus dilapangan batu bronjong yang digunakan sangat kecil-kecil dan tidak menggunakan  Matras dikawatirkan jika air sungai deras tentu akan menggerus dasar beronjong karena tidak menggunakan  matras dan terbawa hanyut  bersama  derasnya  air sungai,
pada akhirnya akan berakibat robohnya abutmen jembatan tersebut.



Keyword:


Editor :
HARISS Z

riset-JSI
Komentar Anda