Beranda / Berita / Nasional / Tia Darma : Tahun Politik Tak Usah Serius Sikapi Survey Media Mainstream

Tia Darma : Tahun Politik Tak Usah Serius Sikapi Survey Media Mainstream

Sabtu, 19 Mei 2018 16:53 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi


Hasil survey tentang elektabilitas Parpol yang di tayangkan di running teks iNews TV 18/5/2018, Perindo ungguli PKS, PPP, Nasdem, PAN, Hanura dan PSI.

Setia Darma tokoh senior aktivis 80/90 ProDEM, menanggapi berita tersebut bahwa hasil survey yang di tayangkan iNews tidak perlu di pikir secara serius. Apalagi hasil survey tersebut ditampilkan di Stasiun TV milik salah satu petinggi Partai, jadi jelas arahnya untuk mempengaruhi pemirsa dengan membuat elektabilitas Partainya unggul.

Fenomena media masa kini adalah banyak pemilik / petinggi Parpol memiliki usaha media TV, Cetak elektronik mainstream.

"Pemilik/petinggi Parpol yang punya usaha media akan tampilkan informasi sebaik mungkin atas kegiatan parpol miliknya dan parpol koleganya guna mencapai harapan. Bagi saya itu sebuah sikap yang kurang wajar dan tidak mendidik jika menampilkan hasil survey atau berita kegiatan apapun yang bertujuan menarik simpati rakyat, namun isi beritanya hoax," tegas Tia mantan pegiat survey era 80/90.

"Saya yakin pemirsa TV dan masyarakat umum sudah sangat jeli dan cerdas dalam menyerap berbagai informasi. Apalagi di tahun politik ini, masyarakat banyak melihat, membaca berita yang di padukan dengan faktanya banyak berbeda. Dari hal sekecil ini masyarakat akhirnya bisa menyimpulkan kebenaran berita, apalagi jika menyangkut politik," tambah Stia yang juga sebagai Ketua Alumni UNPAD Bandung.

"Jadi percayalah, berat sekali menggeser issue #2019 Ganti Presiden dengan berbagai cara. Lihat saja faktanya, bahwa sampai dengan hari ini gerakan 2019 ganti presiden semakin viral di mana – mana. Padahal banyak peristiwa besar yang terjadi, bukannya issue ganti presiden tenggelam malah saya melihatnya gerakan rakyat ini semakin militan, viral dan besar," tutup Tia Darma. (Agusto)
Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda