Beranda / Berita / Nasional / Kuatkan Ekonomi Syariah dengan Regional Halal Value Chain

Kuatkan Ekonomi Syariah dengan Regional Halal Value Chain

Minggu, 04 November 2018 09:02 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Balikpapan - Penguatan ekonomi dan keuangan syariah dapat dilakukan melalui pengembangan regional halal value chain (rantai nilai halal regional), yang meliputi pengembangan ekosistem dari berbagai tingkatan usaha syariah, dari hulu ke hilir. 

Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), secara khusus, terdapat banyak potensi yang dapat dikembangkan, seperti penerapan sistem pertanian terintegrasi (integrated farming), pengembangan produk makanan halal, pengembangan kain tenun dan produk kerajinan daerah, serta pengembangan pariwisata halal. Demikian disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, dalam Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Timur Indonesia (KTI) tahun 2018. 

Penyelenggaraan FESyar KTI menjadi salah satu langkah untuk mengembangkan ekonomi syariah secara serentak di seluruh Indonesia, untuk mendukung kemajuan ekonomi nasional. Mengangkat tema "Penguatan Ekonomi Syariah melalui Pengembangan Regional Halal Value Chain", FESyar dilaksanakan di Balikpapan, Jumat (02/11).

Saat ini, Indonesia masih menghadapi tantangan struktural yang bermuara pada perlunya pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru serta upaya mengatasi defisit transaksi berjalan. Ekonomi dan keuangan syariah merupakan salah satu kunci meningkatkan pertumbuhan yang inklusif dan berkesinambungan. Untuk itulah, Indonesia terus berkomitmen terhadap pengembangan ekonomi syariah. 

Pada tahun 2018, Indonesia pun berhasil naik ke peringkat 10 dunia sebagai pelaku dalam ekonomi syariah, setelah setahun sebelumnya berada di peringkat 11. Kenaikan posisi Indonesia ini utamanya didukung oleh peringkat kinerja Indonesia dalam mendorong industri halal food

Sebagai wujud dukungan Bank Indonesia terhadap pengembangan ekonomi syariah di Kalimantan Timur, BI memfasilitasi penandatanganan business matching antara PT. Syam Surya Mandiri dengan Asosiasi Petambak Anggana dengan nilai nominal sebesar Rp 200 miliar. 

Dalam rangkaian kegiatan FESyar KTI, dilaksanakan pula Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dengan penyerahan bantuan kepada Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan berupa 50 unit komputer, Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad AlBanjari berupa tempat wudhu dan meja belajar, Pondok Pesantren Modern Asysyifa Balikpapan berupa perlengkapan kelas, dan Pondok Pesantren Al Husna Balikpapan berupa 10 unit komputer beserta meja perlengkapannya. 

Fesyar yang diselenggarakan di Balikpapan ini merupakan Fesyar ketiga dari 3 (tiga) rangkaian kegiatan Fesyar menuju gelaran Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2018 di Surabaya yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2018. (Depkom BI)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda