Beranda / Berita / Nasional / Jokowi Ingatkan Masyarakat agar Cerdas Pilih Pemimpin

Jokowi Ingatkan Masyarakat agar Cerdas Pilih Pemimpin

Senin, 16 Juli 2018 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Joko Widodo

DIALEKSIS.COM | Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan masyarakat agar cerdas dalam menggunakan hak pilihnya. Terutama, dalam hal memilih pasangan calon pemimpin


Jokowi mengimbau masyarakat untuk melihat rekam jejak calon pemimpin sebelum menjatuhkan pilihan. "Pandai-pandai lah memilih pemimpin karena itu penting. Lihat rekam jejaknya. Prestasinya apa, kinerjanya seperti apa," kata dia saat menghadiri acara Haflah Khataman Al Quran dan Haul Al Maghfurlah KH Ahmad Jisam Abdul Manan di Pondok Pesantren An Najah Gondang, Gondangtani, Sragen pada Sabtu malam, 14 Juli 2018.

Jokowi bersyukur masyarakat saat ini semakin dewasa dalam memilih pemimpinnya. Ia merujuk kepada hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) yang digelar di 171 daerah.


Di tahun politik ini, Jokowi juga kembali mengingatkan untuk menjaga persatuan dan persaudaraan. Ia berpesan agar masyarakat tetap rukun walaupun beda pilihan politik. "Saya titip jangan sampai karena berbeda pilihan kita menjadi tidak saling sapa antar tetangga," kata dia.


Jokowi mengatakan perbedaan pilihan politik dengan orang lain merupakan hal wajar. "Itu pesta demokrasi kok," ujarnya. Namun persatuan dan persaudaraan bangsa adalah hal yang penting dan harus dijaga, bahkan di luar tahun politik.


Menurut Jokowi, persatuan dan persaudaraan diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan Indonesia ke depan, mulai dari perang dagang antarnegara, radikalisme, hingga revolusi industri. "Kita ini bersatu saja menghadapi tantangan besar yang semakin sulit belum tentu bisa memenangkan apalagi tidak bersatu. Oleh sebab itu saya mengajak kita semuanya untuk terus menjaga ukhuwah islamiyah kita, menjaga ukhuwah wathaniyah kita," kata dia.


Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak gampang curiga atau berburuk sangka kepada orang lain. Masyarakat harus selalu melihat orang lain dengan penuh kecintaan, tidak gampang curiga, dan selalu berpikir positif. "Jadi tidak selalu menyampaikan hal-hal yang negatif terus. Merasa benar sendiri. Merasa pintar sendiri. Merasa betul sendiri," ujarnya. (TEMPO)

Keyword:


Editor :
HARISS Z

riset-JSI
Komentar Anda