Beranda / Berita / Nasional / Ciptakan Santripreneurship, BKHI NU Resmi Dibuka

Ciptakan Santripreneurship, BKHI NU Resmi Dibuka

Senin, 20 Mei 2019 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Tangerang Selatan - Ketua Umum PBNU KH. Said Agil Siradj resmi menandatangani prasasti dibukanya Bengkel Kreatif Hello Indonesia (BKHI) Nahdlatul Ulama (NU) di Jl. Merpati Raya No 33, Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Dalam Grand Opening tersebut dilaunching juga program 1000 kedai mini kafe indonesia creative santripreneurship.

"Kami menyediakan kemitraan usaha kreatif tanpa modal, tanpa hutang, tanpa bunga bagi para anak muda, santri yang mau mengembangkan usaha," ujar Holis Satriawan.

Didirikannya BKHI ini menurut Holis untuk membantu program pemerintah dalam mengurangi angka penganguran dan menciptakan lapangan kerja baru yang kreatif.

"Kami memberikan wadah kepada generasi muda yang mempunyai jiwa kreativitas namun terkendala dengan permodalan dan pengembangan kreativitas," jelasnya.

Dalam sambutannya Ketua Umum PBNU KH. Said Agil Siradj menyambut baik dibukanya BKHI.

"Sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar tentu memiliki tanggung jawab besar dalam membangun umat dalam segala halnya dan perlu ditopang oleh kekuatan ekonomi karena ekonomi bagian utama dalam perjuangan membangun kesejahteraan umat," ujar Said Agil, Minggu (19/5/2019).

Karenanya, NU bekerjasama dengan Yayasan Seni Untuk Bangsaku (YSUB) mendirikan Seribu Kedai Hello Kopi Nusantara di seluruh Indonesia, sebuah program kemitraan usaha kreatif mandiri tanpa modal, tanpa hutang, tanpa bunga seribu kedai kreatif, dan ikonik.

"Program ini akan memberikan pelatihan kepada 1000 Nahdliyin untuk menjadi para kreatif ekonomi NU yaitu 1000 kedai kepada seluruh santri-santri kita." Katanya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan akan bertahap kerja sama dengan pengusaha Jepang guna membangun bisnis berbasis teknologi. Sinergitas ini tentunya akan membangun Indonesia lebih maju. Sebab menurutnya, yang menguasai jaringan teknologi dialah yang menguasai dunia.

"Siapa yang menguasai jaringan, siapa yang menguasai IT, siapa yang menguasai langit, dia yang akan menguasai dunia, sebab di masa mendatang, Nahdliyin, menurutnya harus menjadi pelaku yang membangun ekonomi kesejahteraan masyarakat, tidak saja sebagai penonton. Ke depan bukan menjadi penonton tapi menjadi pelaku di Republik Indonesia," pungkasnya.

Sementara itu Menpora mengapresiasi BKHI yang didirikan Muhammad Holis Satriawan sebagai wadah kreatifitas anak muda khususnya kaum santri, agar tidak berhenti pada tataran gagasan namun lebih pada karya nyata generasi produktif yang mampu bersaing di era global milenial saat ini serta mendatang. Karya yang terus berkembang untuk tahun ini dibuktikan dengan melaunching Program 1000 Kedai Mini Cafe Kemitraan Santri Kreatif Indonesia serta pendataan secara digital 92 juta warga NU (Big Data Closed Market Project 92M Digital Member Platform).

"Bengkel Kreatif Hello Indonesia ini merupakan ikon baru kreatifitas anak muda yang membanggakan dan perlu digaungkan keseluruh anak muda penjuru tanah air. Ini bisa menjadi wadah anak-anak muda untuk lebih kreatif, responsif, dan inovatif," ucap Imam Nahrawi.

Banyak yang dapat disinergikan dengan Kemenpora bersama BKHI. Seperti program unggulan Kirab Pemuda yang terus menggugah semangat anak muda tanah air untuk terus menggali kreatifitas.

"Saya berharap tempat ini dapat menjadi pengemblengan para pemuda yang pasca Kirab Pemuda terus mengasah dan mengembangkan kreatifitasnya. Apa-apa hasanah budaya nusantara yang ditemukan di berbagai provinsi dapat dimatangkan dan diasah disini," tambahnya.

Kehadiran Bengkel Kreatif Hello Indonesia (BKHI) memang sangat diperlukan untuk para pemuda pada umumnya. Menpora juga berharap dapat bermanfaat untuk para atlet. Para atlet yang merupakan kaum muda dengan skil khusus ternyata juga memiliki sisi lain yang dapat dikembangkan, terutama pasca keatletannya.

Oleh karenanya sarana-sarana seperti BKHI perlu juga sebagai wahana pembelajaran sengal bekal dikemudian hari."Tempat ini juga perlu untuk para atlet. Setidaknya selain refresing, sekali waktu para atlet bisa menempa dan menggali lebih dalam karena mereka punya potensi lain yang dapat dikembangkan," kata Menpora.

Selain Menpora dan Ketua Umum PBNU, kegiatan ini juga dihadiri oleh KH Abdul Manan Abdul Ghani, Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua PWNU Banten KH Bunyamin, para kiai di wilayah Jabodetabek, Kementerian Koperasi dan UKM, Perwakilan dari Pemkot Tangsel, Kementerian Pertanian, Lion Air, Duta Besar Jepang, para pengusaha Jepang dan kreator muda Indonesia. (rel)     

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda