Beranda / Berita / Nasional / Bawaslu Prediksi Rekapitulasi Suara Luar Negeri Tak Tepat Waktu

Bawaslu Prediksi Rekapitulasi Suara Luar Negeri Tak Tepat Waktu

Rabu, 08 Mei 2019 12:01 WIB

Font: Ukuran: - +


Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar saat berbincang dengan Ketua Bawaslu saat rekapitulasi suara luar negeri di kantor KPU, Jakarta, Selasa 7 Mei 2019/Foto: Jaa Pradana

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Bawaslu RI Abhan memprediksi, rekapitulasi suara luar negeri tidak akan selesai tepat waktu sesuai target, selesai Rabu (8/5/2019). Alasannya, masih ada beberapa wilayah, termasuk Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur yang belum selesai penghitungan suaranya.

Abhan mengungkqpkan dugaan tersebut, usai menghadiri rapat rekapitulasi suara luar negeri di KPU RI, bersama Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar. Menurutnya, proses rekapitulasi luar negeri bakal tambah waktu karena selama tiga hari proses rekapitulasi belum setengah dari 130 PPLN selesai.

"Mungkin rekapitulasi suara luar negeri besok (8 Mei) belum akan selesai karena masih banyak PPLN belum selesai," kata Abhan, di ruang rapat KPU, lantai 2, Jakarta.

Di hari ketiga proses rekapitulasi suara luar negeri itu, Abhan mengungkapkan, tidak ada dinamika terjadi. Sebab, jika ada kesalahan entry data sekecil apapun dari PPLN, Bawaslu langsung meminta untuk segera diperbaiki.

"Alhamdulillah lancar, tidak ada dinamika berarti, karena jika ada kekuarangan, bisa segera diperbaiki," ucap lelaki asal Pekalongan itu.

Hal senada disampaikan anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar. Ia menyatakan, rapat pada hari ini tidak terlalu banyak dihujani interupsi dari pihak pengawas Pemilu. Pasalnya, wilayah PPLN yang melaporkan data adalah negara-negara kecil, semisal PPLN di wilayah itu memasukkan data secara manual. Sehingga ketika ditemukan persoalan salah entry, bisa segera diperbaiki.

"Ya kan kita semua mengetahui, banyak negara kecil yang DPT-nya tidak banyak. Jadi pada saat diperiksa, tidak ada persoalan terjadi," pungkasnya.

(Humas Bawaslu)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda