Beranda / Berita / Dunia / Turki Memproduksi S-500 dengan Rusia setelah Kesepakatan S-400

Turki Memproduksi S-500 dengan Rusia setelah Kesepakatan S-400

Senin, 20 Mei 2019 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Recep Tayyip Erdogan, Presiden Turki.

DIALEKSIS.COM | Turki - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki dan Rusia akan bersama-sama memproduksi sistem pertahanan S-500 setelah Ankara melakukan kontroversi pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Moskow.

Dorongan Turki untuk membeli S-400 semakin menegangkan hubungan yang sudah tegang dengan Amerika Serikat, yang telah berulang kali memperingatkan Ankara tentang risiko, termasuk sanksi, jika hal itu diteruskan dengan pembelian.

"Sama sekali tidak ada pertanyaan tentang [Turki] mundur dari pembelian S-400. Itu adalah kesepakatan yang dilakukan," kata Erdogan pada hari Sabtu di Istanbul.

"Akan ada produksi bersama S-500 setelah S-400," kata Erdogan kepada audiensi anak muda dalam menjawab pertanyaan.

Hubungan antara Turki dan AS, keduanya sekutu NATO, telah meributkan banyak masalah, termasuk dukungan Amerika bagi pejuang Kurdi Suriah yang dipandang sebagai "teroris" oleh Ankara dan kegagalan AS mengekstradisi seorang pengkhotbah Muslim yang dipersalahkan atas upaya kudeta 2016 terhadap Erdogan.

Washington mengatakan kesepakatan dengan Moskow adalah ancaman bagi pertahanan Barat. Pada bulan April, AS menghentikan pengiriman jet tempur siluman F-35 ke Turki dalam upaya untuk menghentikan pembelian.

Pilot Turki berada di AS menerima pelatihan tentang F-35, yang diproduksi oleh Lockheed Martin. Ankara diperkirakan akan membeli total 100 jet.

Erdogan mengatakan Turki melakukan studi teknis di tengah kekhawatiran AS tentang kompatibilitas S-400 dan F-35 tetapi menemukan tidak ada masalah. Dia juga bersikeras "cepat atau lambat" Turki akan menerima jet F-35.

Meskipun ada ancaman sanksi, Erdogan mengulangi bahwa S-400 diperkirakan akan dikirim pada bulan Juli.

"Mereka [AS] mengoper bola di lini tengah sekarang, menunjukkan keengganan. Tapi cepat atau lambat, kami akan menerima F-35. [AS] tidak mengirimkannya bukan pilihan," dia berkata. (Al Jazeera)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda