Eropa dan Amerika Siaga Cacar Monyet
Font: Ukuran: - +
Cacar monyet yang membuat jari melepuh pada pasien di rumah sakit. [Foto: AP Photo]
DIALEKSIS.COM | Dunia - Otoritas kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran cacar monyet, penyakit virus langka yang pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an, setelah kasus baru muncul di Eropa dan Amerika Serikat mengonfirmasi infeksi pertamanya.
Portugal mengatakan pada hari Rabu (18/5/2022) telah mengidentifikasi lima kasus cacar monyet, Spanyol mengatakan sedang menguji 23 kasus potensial, dan negara bagian Massachusetts mengumumkan telah menemukan kasus pada seorang pria yang baru-baru ini bepergian ke Kanada.
Inggris adalah yang pertama mengkonfirmasi kasus cacar monyet awal bulan ini. Sekarang telah mendeteksi tujuh kasus dan bekerja dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki penyebaran virus setelah tidak dapat membuat hubungan antara kasus awal, pada seorang pria yang telah melakukan perjalanan dari Nigeria, dan yang lebih baru.
Otoritas kesehatan menduga beberapa infeksi mungkin terjadi melalui kontak seksual, dalam hal ini di antara pria gay atau biseksual, dengan empat kasus di Inggris diidentifikasi di antara orang-orang yang mengunjungi klinik kesehatan seksual setelah mengalami ruam yang terkait dengan cacar monyet.
“Belum ada sumber infeksi yang dikonfirmasi baik untuk keluarga atau klaster GBMSM,” kata WHO dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.
“Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, infeksi tampaknya diperoleh secara lokal di Inggris. Tingkat penularan lokal tidak jelas pada tahap ini dan ada kemungkinan identifikasi kasus lebih lanjut," ujar pernyataan WHO itu.
Sebagai informasi, cacar monyet, yang mirip dengan cacar manusia, biasanya dimulai dengan penyakit seperti flu dan pembengkakan kelenjar getah bening, diikuti dengan ruam di wajah dan tubuh. Kebanyakan orang sembuh dari penyakit, yang endemik di beberapa bagian Afrika tengah dan barat dan biasanya akibat kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, dalam beberapa minggu, tetapi bisa berakibat fatal.
Ada dua jenis virus cacar monyet, yaitu clade Afrika Barat dan clade Congo Basin (Afrika Tengah). Rasio kasus-fatalitas untuk clade Afrika Barat telah didokumentasikan menjadi sekitar 1 persen, dan hingga 10 persen untuk pasien dengan clade Congo Basin. [Aljazeera]