Rabu, 03 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Solidaritas Bencana Banjir, Tzu Chi Aceh Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Meureudu

Solidaritas Bencana Banjir, Tzu Chi Aceh Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Meureudu

Selasa, 02 Desember 2025 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Meureudu - Di tengah kondisi bencana hidrometeorologi yang masih menyisakan luka dan tantangan bagi masyarakat Aceh, relawan Tzu Chi kembali hadir membawa harapan. Pada Selasa (2/12/2025), Tzu Chi Aceh menyalurkan bantuan kemanusiaan tahap kedua untuk warga terdampak banjir di Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.

Ketua Tzu Chi Aceh, Supandi, menegaskan bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen lembaga dalam menebarkan kepedulian tanpa memandang latar belakang suku, agama, maupun kondisi sosial.

“Dalam situasi apa pun, cinta kasih tidak pernah berhenti. Tugas kami adalah memastikan bahwa mereka yang menderita tidak merasa sendirian,” ujar Supandi.

Bantuan yang disalurkan pada tahap kedua ini berfokus pada dukungan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Para relawan turun langsung ke titik-titik pengungsian, memastikan setiap bantuan sampai kepada tangan yang paling membutuhkan.

Proses penyaluran dilakukan dengan tertib dan penuh empati. Setiap relawan diminta untuk berinteraksi dengan warga, mendengarkan keluhan, serta mencatat kebutuhan tambahan yang muncul di lapangan.

“Kami tidak hanya menyalurkan barang, tetapi juga mendengarkan. Setiap keluarga memiliki cerita masing-masing, dan dari situlah kami menyesuaikan bantuan berikutnya,” kata Supandi.

Sebelum menyentuh Meureudu, relawan Tzu Chi telah lebih dulu menyalurkan bantuan tahap pertama ke Bireuen, salah satu wilayah yang terdampak paling awal. Penyaluran berlangsung Minggu, 30 November 2025, dalam kondisi akses yang hampir sepenuhnya terputus.

Bantuan tersebut mencakup, Beras 2.500 kg (paket 5 kg), Mi instan 42 dus, Air mineral 34 pack, Biskuit 53 dus, Roti 100 pack, Sandal 47 pasang, Susu 47 pcs, Diapers 20 pack, Tikar 200 pcs, Selimut 200 pcs.

Sebanyak 10 relawan berhasil mencapai lokasi, meski sebagian besar relawan lainnya terjebak banjir di daerah masing-masing. Bahkan sejumlah rumah relawan ikut terendam, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka.

“Untuk wilayah Bireuen, pasokan barang sangat sulit diperoleh. Kami harus mengirim dari Banda Aceh. Tapi kebutuhan masyarakat begitu mendesak, jadi tidak ada pilihan lain,” terang relawan senior Tzu Chi, Shu Tjeng.

Hingga saat ini, akses dari Bireuen menuju Aceh Utara dan Aceh Tengah masih terputus total. Kondisi serupa terjadi pada jalur transportasi dari Kabupaten Aceh Tengah dan bahkan koneksi dari Medan menuju Aceh.

Di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur, situasi disebut jauh lebih kritis. Warga telah memasuki hari keenam tanpa listrik, jaringan komunikasi, maupun pasokan logistik yang memadai. Ancaman kelaparan menjadi perhatian serius.

Satu-satunya rute yang relatif masih bisa digunakan adalah jalur laut dari Pangkalan Susu menuju Kuala Simpang, itupun harus dikawal ketat oleh TNI.

Kehadiran relawan Tzu Chi disambut penuh syukur oleh warga Meureudu. Banyak keluarga menyampaikan bahwa bantuan ini datang pada saat paling krusial, ketika mereka mulai kehilangan bekal dasar untuk bertahan.

Relawan juga mengadakan sesi dialog singkat untuk memastikan kebutuhan warga tetap termonitor. Selain bantuan logistik, interaksi hangat para relawan menjadi kekuatan moral bagi masyarakat yang sedang berjuang bangkit.

“Kami datang tidak hanya membawa barang, tetapi juga membawa hati yang ingin mendengar dan menemani,” tutur Supandi.

Seperti biasa, setiap gerakan kemanusiaan Tzu Chi berpegang pada ajaran Master Cheng Yen. Pada misi kali ini, para relawan membawa pesan renungan.

“Ketika kita membuka hati untuk peduli pada penderitaan orang lain, saat itu juga kita sedang membangun dunia yang lebih penuh kedamaian. Memberi tidak pernah membuat kita berkurang; justru di sanalah kita menemukan kelimpahan sejati," ujarnya.

Supandi menegaskan bahwa bantuan tidak berhenti pada tahap kedua. Tim Tzu Chi Aceh akan terus memonitor kondisi lapangan dan menyiapkan langkah lanjutan sesuai kebutuhan masyarakat.

“Selama warga masih membutuhkan, kami akan tetap hadir. Kebaikan sekecil apa pun tetap berarti dan dapat menjadi cahaya bagi banyak orang,” tutupnya. [*]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI