Beranda / Berita / Aceh / Peran Distanbun Aceh Menurunkan Kemiskinan

Peran Distanbun Aceh Menurunkan Kemiskinan

Sabtu, 22 Desember 2018 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Azanuddin Kurnia, SP, MP, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Aceh, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh pada Bulan Maret 2018, penduduk miskin di Aceh mencapai 839 ribu orang (15,97 persen), bertambah sebanyak 10 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2017 yang jumlahnya 829 ribu orang (15,92 persen). Sedangkan jika dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 33 ribu orang (16,89 persen).

Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Aceh, Azanuddin Kurnia, SP, MP mengatakan ada program-program yang telah dijalankan secara umum untuk mengurangi angka kemiskinan. 

Untuk sektor Perkebunan, Azanuddin mengatakan program unggulan Nasional dan Daerah sudah berjalan dan pihaknya terus berupaya untuk menggenjot penurunan angka kemiskinan di Aceh.

Dikatakan pula, Indonesia memiliki sekitar 127 komoditi di sektor perkebunan. Aceh khususnya dipilah sesuai dengan potensi daerah dan juga minat masyarakat, seperti komoditi khusus Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi, dan Kakao atau lebih dikenal dengan komoditi (5K). 

Kemudian Pala, Lada, Nilam, Cengkeh, dan Tebu (PLNCT) juga menjadi unggulan daerah khusus Aceh yang termasuk juga unggulan strategis nasional serta banyak berkontribusi terhadap pendapatan Negara dan juga pendapatan masyarakat di daerah.

Ia mengatakan, bantuan yang diberikan Distanbun Aceh melalui Bidang Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Aceh kepada kelompok-kelompok masyarakat yang sudah sesuai dengan calon petani calon lahan (CPCL) itu diverifikasi secara ketat dan bertanggung jawab.

"Nah untuk sektor perkebunan, untuk saat ini kegiatan-kegiatan kita yang bisa mendorong untuk mengurangi angka kemiskinan kita ambil contoh misalnya, kopi. Kopi ini banyak, khususnya Arabica," kata Azan panggillan akrab Kabid Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan Aceh, Jum’at (21/12) sekira pukul 11.00 WIB di salah satu cafee di Gampong Beurawe, Banda Aceh.

Menurutnya, kopi sudah menjadi barang dagang dan konsumsi yang sangat menguntungkan untuk pertumbuhan ekonomi serta dapat menekan angka kemiskinan khususnya di Aceh. Azan mecontohkan, kopi jenis Arabica memiliki kekhasan khusus, kenikmatan khusus, dan cita rasa khusus yang juga sudah mendunia. Maka dari itu, daya jual beli masyarakat di sektor kopi semakin meningkat. Tidak hanya untuk eskpor, untuk permintaan di dalam Negeri dan Aceh pun cukup tinggi. 

Khususnya Arabica, dikatakan banyak bantuan yang sudah disalurkan ke dataran tinggi gayo seperti di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues. Kegiatan dan program-programnya seperti pemeliharaan tanaman perkebunan kopi. Pihaknya juga memberikan bantuan pupuk, obat-obatan, pemangkasan, dan bibit-bibit yang berkualitas.

Pengembangan lokasi-lokasi seperti lahan yang layak secara teknis juga diberikan kepada masyarakat kurang mampu, namun dengan batasan maksimal pemberian lahan sebanyak 2 Hektare. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan pendapatan mereka. 

"Umumnya untuk kopi rata-rata maksimal 2 hektare supaya ada pemerataan pada masyarakat," ujanya

Azan menambahkan, sektor perkebunan yang mereka jalankan dengan pola intensifikasi bisa meningkat sampai 800-900 kilo yang selama ini hanya mencapai 700 kilo perhektare pertahun, bahkan dikatakannya ada beberapa petani yang sudah mampu mencapai satu setengah ton produksi, namun dikatakannya belum semua rata.

"Ini kan kita ingin bagaimana mengurangi angka kemiskinan, kan gitu, pendapatannya mungkin rendah, kita tingkatkan, jadi dorongan kita adalah kepada masyarakat-masyarakat yang masih berada dibawah angka sejahtera," jelasnya. 

Tak hanya itu, tanaman pangan khusus pada Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajali) itu juga banyak dibantu Distanbun Aceh melalui sektor Perkebunan untuk membantu petani-petani baik itu untuk cetak sawah, pemberian bibit padi, sampai pada tahap panen. (saf)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda