Beranda / Berita / Aceh / Menanti Sandiaga Uno Membentuk Parpol Baru

Menanti Sandiaga Uno Membentuk Parpol Baru

Minggu, 08 September 2019 07:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Belum lama ini Sandiaga Salahuddin Uno atau yang akrab disapa Sandiaga Uno menyatakan meski berada di luar pemerintahan, dirinya tetap komit untuk menunaikan janji-janji kampanye yang diutarakannya pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu. Hal itu membuat Edi Aryansyah yang merupakan warga Aceh Besar ini terkagum. Dia menilai, sosok seperti Sandiaga Uno sulit untuk ditemukan dan pantas untuk memiliki serta mendirikan partai politik sendiri, guna memperjuangkan berbagai persoalan di masyarakat saat ini.

"Sandiaga Uno memiliki kepribadian yang sederhana. Saya merasa kagum dan mengidolakannya dan berharap Sandiaga Uno bisa mendirikan partai politik (parpol) sendiri ke depan untuk memperjuangkan berbagai persoalan di masyarakat, khususnya dalam hal mengatasi kemiskinan dan pengangguran di Indonesia, khususnya Aceh," kata Edi Aryansyah di Banda Aceh, Sabtu (7/9/2019).

Edi menilai sosok Sandiaga bukan terlahir dari keturunan politisi, namun dirinya memiliki kemampuan politik yang luar biasa, dimana dapat memikat simpati masyarakat. Hal itu menurutnya terlihat saat Sandi turun mengkampanyekan dirinya sebagai Cawapres pada Pilpres 2019 lalu.

"Jadi menurut hemat saya, kemampuan politiknya murni darinya sendiri bukan warisan. Dan itu terlahir karena keinginan kuatnya untuk memakmurkan dan kesejahteraan rakyat Indonesia semata," jelasnya.

Edi juga menilai, banyak hal positif jika nantinya Sandiaga dapat dijadikan dan ditempatkan sebagai tokoh besar di Indonesia.

"Kapan beliau di anggap tokoh? jika peran nya jelas. Kapan peran itu jelas? Jika di setiap keputusan penting negeri ini beliau mempunyai peran. Kapan peran itu ada? Jika beliau mempunyai partai politik," ujarnya.

Edi juga menilai, Indonesia ke depan membutuhkan sosok yang ikhlas dan smart dalam mengatasi berbagai persoalan di masyarakat. Menurutnya, sosok tersebut ada pada Sandiaga Uno.

"Saya yakin, apa yang dilakukan Sandiaga Uno seperti halnya menyelesaikan persoalan pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja adalah suatu ketulusan. Dan, jika itu dilakukan lewat partai politik, tentu hal itu akan lebih mudah dibandingkan itu dilakukannya secara personal," ungkapnya.

Di Indonesia, Edi menambahkan, berbagai kebijakan dan undang-undang itu lahir lewat perpanjangan kader-kader partai politik di pemerintahan. Untuk itu, dirinya yakin apa yang dicita-citakan Sandiaga Uno akan bisa dilakukan jika dia memiliki partai politik sendiri, lewat kader-kader yang memiliki visi-misi yang sama dengan dirinya.

"Cita-cita dan harapan Sandiaga Uno akan sulit direalisasikan sendiri tanpa ada orang yang sepaham dengan dia dan ada mesin politik untuk dirinya menjalankan dan menerapkan program-program yang akan diperjuangkan untuk kemakmuran masyarakat," ungkap Edi.

Jika nantinya pendirian partai politik milik Sandiaga Uno terwujud, Edi yakin tokoh-tokoh besar dan intelektual di Indonesia akan bergabung bersama Sandiaga Uno. Namun, Edi menambahkan, kader-kader yang direkrut harus yang memliki integritas dan visi-misi yang sama yaitu menyelesaikan persoalan di masyarakat, dengan tidak memiliki kepentingan pribadi atau lainnya.

"Usulan ini murni dari hati saya, tidak ada kepentingan apapun dalam hal ini. Saya hanya ingin apa yang dicita-citakan Sandiaga Uno untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan dan pengangguran di masyarakat melalui partai politik baru milik Sandiaga Uno," tegasnya.

Namun Edi menyatakan tidak akan bergabung jika nantinya Sandiaga Uno memilih atau memimpin partai politik dari yang sudah ada saat ini. Menurutnya, Sandiaga Uno harus mendirikan partai politik baru yang betul-betul 'bersih' dan menjadi tumpuan harapan baru bagi masyarakat Indonesia ke depan.

"Saya ingin ada 'warna' lain dari yang sudah ada, saya melihat 'warna' lain di Sandiaga Uno. Tentunya, Sandiaga Uno harus menciptakan warna lain itu untuk mewarnai kancah politik di Indonesia, demi kemakmuran masyarakat Indonesia secara menyeluruh" kata Edi.

Mantan Wakil Ketua DPRK Banda Aceh ini juga mengajak masyarakat Aceh serta Indonesia secara menyeluruh untuk bergabung dengannya guna bermusyawarah dan mencari mekanisme bagaimana nantinya ide tersebut bisa tersampaikan ke Sandiaga Uno.

"Jika ada masyarakat yang sepaham dan sepakat dengan saya, mungkin harapan ini bisa kita musyawarahkan lagi bersama-sama, bagaimana nantinya ide ini bisa sampai ke Sandiaga Uno agar dapat mendirikan partai politik baru. Saya juga mengajak masyarakat lainnya di Indonesia untuk dapat bersama-sama mendukung dan mengusulkan rencana ini kepada Sandiaga Uno," kata Edi.

Dalam waktu dekat, Edi juga menambahkan, dirinya akan menggelar kegiatan diskusi atau "duek pakat" di Banda Aceh jika ada nantinya ada warga Aceh lainnnya yang memiliki harapan dan ide yang sama dengan diriya agar Sandiaga Uno mendirikan partai politik baru.

"Jika nantinya hal ini terwujud, maka ini pertama kalinya partai terlahir dari keinginan atau kemauan masyarakat, bukan dari keinginan tokoh politik itu sendiri yang ingin mendirikan partai," tambahnya.

Bagi masyarakat yang ingin bergabung dan memusyawarahkan ide tersebut, Edi mengatakan dapat menghubungi langsung ke kontak pribadinya di nomor 0811688079.

"Dalam mewujudkan semua ini semoga tidak berlawanan dengan aturan tata negara dan hukum yang berlaku di negara tercinta ini. Dan apabila dalam mewujudkan niat tulus ini ada berbenturan dengan hukum dan aturan-aturan yang telah ditetapkan, hal itu bukan faktor kesengajaan tetapi karena kekurangan pengetahuan akan hal tersebut. Untuk itu, perlu adanya dukungan dari kawan-kawan dan saudara-saudara agar semua ini bisa terwujud ke depannya," pungkas Edi.[pd/rel]
Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda