Beranda / Berita / Aceh / Keberadaan Positif PT EMM Memajukan Perekonomian Aceh

Keberadaan Positif PT EMM Memajukan Perekonomian Aceh

Jum`at, 22 Februari 2019 16:25 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi : katadata


DIALEKSIS. COM | Banda Aceh - PT Emas Mineral Murni (EMM) yang bagian dari konsorsium dari PT PT Asiamet Resources Limited yang berbasis di tiga negara (Kanada, Australia dan Inggris) merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dimana proses izin seluruhnya dilakukan melalui pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 


PT EMM memiliki iup luas area konsensi 10.000 Hektar. Di Nagan Raya, Lokasi pertambangan emas PT. EMM berada di 2 (dua) kecamatan, yaitu Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya dan Kecamatan Pegasing serta Kabupaten Aceh Tengah. 


Aktifitas penambangan emas dalam kawasan hutan dinilai oleh sejumlah pihak berdampak negatif terhadap lingkungan hidup, sosial budaya dan Hak Asasi Manusia (HAM). 


Kendati demikian, sejauh ini aktivitas pertambangan PT EMM yang telah beroperasi sejak tahun 2005 ini tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia. Baik itu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, maupun Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batu Bara.


Beberapa waktu lalu timbul sejumlah penolakan sejumlah masyarakat nagan raya dan Aceh Tengah terkait dikeluarkannya Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Emas Mineral Murni (PT. EMM) pada tanggal 9 Juli 2018 oleh Pemerintah pusat. 


Kendati demikian, diakui terdapat sejumlah potensi bagi pengembangan perekonomian Aceh dengan masuknya penanaman modal di wilayah pasca konflik ini. 


Peneliti Jaringan Survey Inisiatif (JSI) Saddam Rassanjani, S. IP., M. Sc., mengatakan bahwa paling tidak terdapat 3 manfaat bagi Aceh dengan keberadaan investor seperti PT EMM


" Yang pertama, Kehadiran PT EMM berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Aceh (PAA), kemudian membuka membuka lapangan kerja bagi masyatakat Aceh. Terakhir yang takah penting, dengan beroperasinya PT EMM dapat menambah trust atau kepercayaan Investor dalam menanamkan modalnya di Aceh" ujar Saddam. 


Hal senada diungkapkan oleh Pakar ekonomi Aceh, Rustam Effendi, mengatakan Efek positif bagi dunia investasi Aceh. Terutama bagi pertumbuhan sektor riil di Aceh

"Bila kita lihat selama ini Aceh dibangun oleh belanja pemerintah yaitu APBA/APBD, dimana alokasinya juga tidak berkualitas. Sudah pasti dengan adanya investor masuk di Aceh, itu dibutuhkan sebagai pihak yang bisa menyediakan lapangan pekerjaan. Terjadi efek berkelanjutan, dimana sektor riil dan usaha usaha lain di Aceh akan bangkit sehingga ujungnya mempercepat pertumbuhan ekonomi Aceh" ujar rustam


Namun Rustam memberikan catatan bahwa kehadiran investor semacam PT EMM akan berkontribusi manakala yang dipekerjakan di perusahaan tersebut sebagian besar merupakan pekerja lokal. 


"Namun dengan catatan, yang dipakai adalah pekerja lokal. Sehingga dengan demikian tidak ada perputaran uang di luar aceh ketika akhir bulan. Kalau banyak yang kerja orang luar, maka tentu uang gaji dari pekerja akan dikirim ke kampung dia di luar aceh. Kan begitu. Sehingga akhirnya tercipta sense of belonging atau rasa memilki dari masyarakat lokal" tandas rustam. 


Rustam juga mengatakan bahwa konflik dan penolakan terhadap investasi di Aceh selayaknya diselesaikan secara bijaksana di tataran lokal.


"Saya pikir semua pihak mesti membantu. Kalau ada sedikit konflik jangan di ekspos. Jangan Digembar gembor. Semua elemen termasuk muspida ajak duduk pihak pihak berkepentingan. Bahas bersama penyelesaian masalah ini. Semua pihak punya tanggung jawab bersama mewujudkan Aceh yang lebih baik" pungkas rustam. (PD)


Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda