Beranda / Politik dan Hukum / Spekulasi Pembagian Kekuasaan Pasca-Pemilu: Pertemuan Prabowo dan SBY di Pacitan

Spekulasi Pembagian Kekuasaan Pasca-Pemilu: Pertemuan Prabowo dan SBY di Pacitan

Minggu, 18 Februari 2024 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. [Foto: Detikcom] 



DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan calon presiden Prabowo Subianto di Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu (17/2/2024), menimbulkan spekulasi tentang potensi pembagian kekuasaan pasca-pemilihan presiden 2024.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyoroti bahwa pertemuan tersebut secara alamiah mengundang spekulasi tentang pembagian kekuasaan di masa depan. Dukungan penuh Partai Demokrat terhadap pasangan calon 02, yang diwakili oleh Prabowo, dipandang sebagai faktor penting dalam menentukan alokasi posisi kabinet.

"Pertemuan tersebut secara alamiah menimbulkan spekulasi tentang pembagian kekuasaan di masa depan. Ini menjadi hal yang biasa dalam dinamika politik pasca-pemilihan presiden," ungkap Adi Prayitno kepada wartawan.

Adi juga menambahkan bahwa kemungkinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendapatkan peran di dalam kabinet telah menjadi topik pembicaraan. 

Meskipun AHY menegaskan bahwa tidak ada pembahasan langsung terkait tawaran posisi kabinet, tetapi sikap positif dari pertemuan antara Prabowo dan SBY menunjukkan potensi kolaborasi politik yang kuat di antara kedua tokoh tersebut.

"Sikap positif dari pertemuan ini menjadi bukti bahwa potensi kerja sama politik di masa depan masih terbuka lebar. Ini adalah contoh positif dari dialog antara dua tokoh penting dalam politik Indonesia," jelas Adi.

Meskipun demikian, keputusan akhir mengenai pembentukan kabinet dan alokasi posisi menteri tetap berada di tangan Prabowo sebagai presiden terpilih. Spekulasi tentang kemungkinan AHY mendapatkan peran di dalam kabinet terus menjadi perbincangan di kalangan politisi dan masyarakat. [dbs]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda