Beranda / Analisis / Prabowo: Negarawan Yang Pantas dan Berkapasitas Memimpin Indonesia

Prabowo: Negarawan Yang Pantas dan Berkapasitas Memimpin Indonesia

Senin, 22 Januari 2024 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penulis Muhammad Ridwansyah, M.H, Ketua Harian DPP Muda Seudang. Foto: Dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Analisis - Prabowo Subianto adalah patriot Bangsa dan negarawan yang handal, yang sudah empat kali bertarung dalam kontestasi pemilihan presiden, dan pemilu 2024ini adalah kali kelima anak dari ekonom terkemuka Indonesia ini bertarung untuk menjadi pemimpin Bangsa Indonesa. Kebanyakan orang mengatakan, bahwa Prabowo adalah model dan sosok yang rakus dan haus kekuasaan. Jika sebagian kecil saja orang mau berbaik sangka, pertanyaan yang seharusnya diajukan adalah mengapa Prabowo mau sampai berkali – kali bertarung untuk menjadi presiden ?, jawaban yang tepat dari pertanyaan ini adalah : “Dia adalah sosok yang ingin memperbaiki negeri ini, sosok yang ingin menjadikan Indonesia ini negara yang maju dan kuat, disegani secara ekonomi, politik dan kedaulatan, karena itulah dia mau maju berkali – kali bertarung menjadi presiden, karena benar-benar ingin memperbaiki negeri ini”. Betapa naif dan kerdilnya jika niat baik ini dipelintir menjadi haus kekuasaan, karena kandidat yang lainnya juga bertarung untuk kekuasaan.

Niat baik, tulus dan ikhlas untuk mengabdi kepada Bangsa ini ditempuhnya dalam lima kali perjalanan panjang bertarung sebagai calon Presiden. Pertama, Pemilu 2004. Dimulai dari ketika mengajukan diri sebagai Capres melalui konvensi Partai Golkar, meskipun lolos, akhirnya kalah suara dari Wiranto dan di pemilu 2004 tersebut, Wiranto maju sebagai Presiden berpasangan dengan Salahuddin Wahid. Kedua, Pemilu 2009, menjadi Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Megawati sebagai Calon Presiden. Ketiga, pemilu 2014 maju sebagai Calon Presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa. Keempat, pemilu 2019, maju sebagai Capres, berpasangan dengan Sandiaga Uno dan Kelima, maju sebagai Calon Presiden, berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. Belum ada anak Bangsa yang sekonsisten dan seistiqamah ini berjuang untuk menjadi presiden dengan niat tulus memajukan Bangsa Indonesia.

Politik Indonesia saat ini memang masih sangat jauh dari santun dan sopan, semua menjustifikasi tindakannya untuk menyudutkan Prabowo dengan dalih moralitas dan etika publik. Yang sangat disayangkan, publik terdidikpun melakukan pembiaran terhadap isu-isu negatif yang digulirkan yang tentunya sangat merugikan capres tertentu seperti Prabowo, publik terdidik ini tidak pernah memberikan pencerdasan sebenarnya kepada publik terhadap segala tuduan yang dialamatkan kepada Prabowo. padahal publik perlu mendapatkan informasi sebenarnya dan publik perlu di edukasi terkait isu ini agar relasi kebangsaan yang sehat dan jernih dalam masyarakat dapat terwujud, jangan sampai rakyat Indonesia selalu masuk dalam pusaran konflik kepentingan yang tidak perlu, seolah – olah belum selesai, padahal sudah selesai.

Setiap tiba masa pilpres, Prabowo selalu diserang dengan isu-isu soal pelanggaran HAM, bahkan kader – kader partai tertentu seperti PDI Perjuangan selalu menyerang Prabowo dengan isu pelanggaran HAM yang dilakukannya, seperti penculikan aktifis dan lain sebagainya, kampanye yang sangat merugikan terhadap Prabowo yang dilakukan politisi pendukung calon lainnya adalah mengeluarkan seruan meminta masyarakat tidak memilih calon presiden dengan rekam jejak pelanggar HAM. para aktifis pro demokrasi di Indonesia pun selalu memainkan isu ini, faktanya mereka tidak objektif, karena pernyataan itu juga dilontarkan mereka karena keberpihakan mereka pada capres tertentu.

Tuduhan negatif terhadap Prabowo sebagai pelanggar HAM sangat merusak citra Prabowo yang saat itu juga bertugas menjaga keselamatan Negara. Padahal, tuduhan rekam jejak Prabowo sebagai pelanggaran HAM tidak pernah terbukti secara fakta hukum maupun fakta-fakta lainnya yaitu :

1. Sudah lebih 16 tahun sejak 2006, Komnas HAM tidak pernah bisa melengkapi hasil penyelidikan perkara pelanggaran HAM berat penculikan aktivis yang dinyatakan kurang lengkap oleh Kejaksaan Agung. Menurut ketentuan Pasal 20 UU Nomor 26 Tahun 2000, waktu Komnas HAM untuk melengkapi hasil penyelidikan hanyalah 30 hari sejak diterimanya hasil penyelidikan oleh Kejaksaan Agung

2. Jika terbukti pernah melanggar HAM, Prabowo tidak mungkin digandeng Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2009. PDI Perjuangan adalah salah satu partai yang sangat memegang teguh konstitusi dan tidak mungkin mencalon wapres yang terbukti bersalah secara hukum, namun Prabowo tidak pernah terbukti bersalah.

3. Ketika Prabowo memutuskan bergabung dalam koalisi PDI Perjuangan sebagai bagian dari pemerintahan Jokowi, mengapa tidak dilakukan penolakan, mengapa tidak memakai narasi “jangan mau berkoalisi dengan partai yang ketua partainya adalah pelanggar HAM.” Artinya, semuanya memang menunggu moment pertarungan capres untuk melakukan kampanye negatif terhadap Prabowi.

4. Tidak ada satu alat bukti pun dalam persidangan Tim Mawar yang menyebut keterlibatan Prabowo sebagai orang yang melakukan, bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan penculikan tersebu. Tidak ada satu alat bukti pun dalam persidangan Tim Mawar yang menyebut keterlibatan Prabowo sebagai orang yang melakukan, bersama-sama melakukan atau menyuruh melakukan penculikan tersebut,”

5. Jika benar Prabowo terbukti melanggar HAM, tidak mungkin aktifis-aktifis 98 seperti Budiman Sidjatmiko maupun jaringan 98 lainnya bergabung dalam barisan yang mendukung Prabowo. Karena tidak mungkin para aktifis tersebut mempertaruhkan integritasnya hanya demi tujuan politik. Para aktifis ini pasti tahu dengan pasti situasi dan fakta sebenarnya sehingga mereka berani menentukan pilihan bersama barisan Prabowo.

6. Surat keputusan Dewan Kehormatan Perwira kepada Prabowo yang sering dijadikan aib mora terhadap Prabowo hanyalah sebuah saran, bukan keputusan yang mengikat. “Surat Keputusan Dewan Kehormatan Perwira Nomor: KEP/03/VIII/1998/DKP hanya merupakan pendapat dan saran dan dengan demikian bukan sebuah putusan yang final dan mengikat.

7. Fakta lain soal pemberhentian Prabowo oleh Presiden BJ Habibie dari jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dilakukan dengan pemberhentian secara terhormat. Pemberhentian terhadap Prabowo bukanlah pemberhentian dengan tidak hormat, tetapi pemberhentian dengan hormat yang disertai dengan ucapan terima kasih atas jasa-jasa Prabowo yang telah disumbangkan selama menjalankan tugas terhadap negara dan bangsa selaku prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

Seharusnya, fakta – fakta ini harus disampaikan kepada publik, terutama oleh kaum – kaum terdidik, agar Bangsa Indonesia sehat, harmonis dan bisa fokus memajukan Bangsa, bersatu, tidak lagi terkotak dan terpilah kepada kebencian terhadap sesama anak Bangsa melalui isu – isu seperti diatas. jika narasi ini selalu disampaikan oleh politisi Gerindra dan kubu pendukung Prabowo, maka akan nampak seolah – olah itu adalah pembelaan diri. karena itu, penjelasan seperti ini harus disampaikan oleh pihak netral, demi masa depan keharmonisan kehidupan Bangsa, yaitu kaum terdidik dan terpelajar.

Untuk kapasitas moral dan etika politik sebagai bangsa luhur, maka sangat bermasalah sekali ketika beramai-ramai menyerang pada sosok anak Bangsa yang tidak pernah terbukti ini sebagai pelanggar HAM bila dibandingkan dengan jasa – jasanya yang cukup banyak untuk Bangsa dan Negara. Sebagai anak Bangsa, sejak muda Prabowo telah mengangkat sumpah untuk membela Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. dimana para pendiri Bangsa mendirikan sebuah republik yang harus didasarkan atas hukum dan kedaulatan rakyat

Diantara jasa Prabowo terhadap Bangsa adalah :

Melaksanakan Operasi Nanggala di Timor-Timur

Dalam operasi ini sebagai Kapten bersama pasukan Nanggala 28 mendapat tugas menangkap Nicolau Dos reis Lobato yang merupakan presiden dari Frente Revolucionaria De Timor Leste Independente atau Fretilin. Operasi ini menjadi prestasi gemilang Prabowo Subianto. Presiden revolusioner ini ditembak mati oleh Sertu Jacobys Marabo.

Membebaskan Tawanan Mapenduma

Prabowo yang masih berpangkat Brigadir Jenderal menghadapi Organisasi Papua Merdeka atau OPM. Kala itu OPM menyandera 10 orang peneliti Lorentz pada tahun 1995. Kopassus bersama anggota Kostrad berhasil menangani peristiwa tersebut.

Mengibarkan Bendera Indonesia di Puncak Everest

Prestasi gemilang Prabowo Subianto selanjutnya kala mengibarkan bendera Merah putih di gunung Everest. Prajurit Kopassus Indonesia, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI sukses menaklukan puncak Everest. Momen yang terjadi pada 26 April 1997 ini diprakarsai oleh Prabowo Subianto. Bendera merah putih berhasil ditancapkan setelah melewati serangkaian perjalanan terjal. Perjalanan tersebut melewati lintasan panjang di jalur selatan Nepal.

Penyelamatan Sandera

Kopassus, terutama Sat-81/Gultor yang pernah dipimpin langsung oleh Prabowo, memiliki pengalaman dalam menangani operasi pembebasan sandera; yang paling dikenang adalah keberhasilan menyelamatkan penumpang Garuda DC-9 Woyla di Bangkok pada 1981.

Penyelamatan TKI dari hukuman mati

Pada tahun 1996, Prabowo memimpin operasi penyelamatan menyelamatkan TKI dari hukuman mati.

Reformasi Militer

Prabowo berhasil melakukan reformasi militer yang memperkuat profesionalisme dan modernisasi TNI. memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara tetangga dan memperkuat hubungan diplomatik dengan dunia internasional.

Ketika disinggung soal harta kekayaannya, sejumlah perusahaannya, yang dinilai sebagai gurita bisnis, juga diserang dengan dengan narasi – narasi negatif terhadapnya : “ bahwa kekuasaan bukan urusan bisnis. kekuasaan harus digunakan untuk kepentingan rakyat.Kekuasaan lebih dari soal bisnis, uang, tapi soal kehormatan menjalankan kedaulatan rakyat”.

Narasi negatif seperti ini perlu diluruskan bahwa, ketika pensiun dari tentara, Prabowo menggeluti dunia bisnis, merintis karier dunia bisnis di Yordania dan Jerman, kemudian kembali ke Indonesia untuk terlibat dalam politik. Kemudian 1998 mendirikan partai Gerindra, jadi sebelum maju menjadi capres dia memang sudah menjalankan bisnisnya dengan serius, tidak ada secara konstitusi maupun aturan etika manapun bahwa orang yang punya kekayaan tidak boleh dan tidak pantas menjadi pemimpin, tidak pantas menjadi presiden, ini tentu narasi dan opini yang sangat menyesatkan dan sangat menghina intelektualitas publik, sehingga nantinya opini publik digiring bahwa orang yang punya harta kekayaan banyak tidak pantas jadi pemimpin, dan ketika dia memimpin nanti dia akan menggunakan kekuasaan untuk memperkaya diri, untuk memperbesar bisnisnya dan memperbesar kekayaannya, ini sebuah kampanye yang sangat menyesatkan bagi akal sehat publik Indonesia. seharusnya semua ini bisa diliat dan dicermati secara arif, bahwa dengan delapan perusahaan kepunyaan Prabowo tersebut, berapa banyak tenaga kerja yang terserap, berapa banyak keluarga yang terbantu perekonomiannya dengan menjadi tenaga kerja diperusahaan-perusahannya, berapa banyak lembaga pendidikan agaam dan umum, komunitas masyarakat, umkm yang terbantu oleh CSR-CSR perusahaan – perusahaan ini, sisi ini pasti sulit sekali dilihat, karena sudah dibaluti dengan ketidak sukaan, mengalahkan moralitas.

Negarawan Sejati, Berprestasi dan Pantas Memimpin Indonesia

Sebagai negarawa, dia tidak hanya bicara dan beretorika tentang kenegarawanan tetapi adalah sosok yang lansung mempraktekkan dan memberi contoh bagaimana menjadi seorang negarawan. lihat saja bagaimana sikapnya ketika kalah dalam kontestasi pilpres 2009, 2014 dan 2019. Di tahun – tahun tersebut, apakah dia lebih mementingkan kepentingan Bangsa atau kepentingan pribadinya. Prabowo adalah sosok yang tahu kapan bertarung dan kapan harus bersatu demi kepentingan Bangsa. Seperti yang sudah dipraktekkannya ketika bergabung bersama Jokowi. Prabowo memberikan contoh lansung bahwa sesama anak Bangsa harus bersatu membangun Bangsa, jangan lagi terkotak-kotak. Bertarung hanya sementara, bersatu selamanya.

Kenegarawanannya seorang pemimpin, juga bisa kita lihat dari wajahnya. Lihatlah ekspresi dan wajah Prabowo, dia adalah sosok yang tegar dan sering mengalah demi kepentingan Bangsa ketika diserang secara bertubi – tubi, bahkan pada hal yang tidak pernah terbukti sampai kini, padahal dia adalah orang yang berjasa kepada Bangsa. Keluarga besarnya adalah keluarga yang berjasa besar terhadap Bangsa. Mantan Pangkostrad ini adalah cucu Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia. BNI merupakan bank keempat terbesar di Indonesia, sekaligus bank internasional yang telah memiliki sejumlah cabang seperti di London, Inggris, hingga Jepang sejak tahun 1950 hingga 1960-an. Selain itu, BNI memiliki penugasan penting dari pemerintah untuk mengkonsolidasikan keuangan pegawai migran Indonesia yang berkontribusi besar dalam menyumbangkan devisa negara.

Negarawan adalah orang yang ahli dan paham akan kenegaraan atau ahli di dalam tata kelola pemerintahan, arif dan bijaksana di dalam merumuskan program-program yang berkenaan dengan pemerintahan, loyal terhadap bangsa dan negara. Semua kriteria ini dimiliki Prabowo. Karena itu, sosok seperti Prabowo sangat pantas dan punya kapasitas memimpin Bangsa Indonesia. Dia adalah sosok yang paham dunia militer, paham pertahanan dan keamanan nasional, dua hal pokok penting yang bagi keamanan dan kedaulatan negara dan selama ini juga sudah menjadi bagian yang mengelola, melaksanakan dan mengambil kebijakan terkait ini. Purnawiran berkapasitas ini sejatinya adalah seorang militer yang intelektual, gemar membaca, punya pengetahuan luas, pendidikan militer diluar negerinya mendapat prestasi sebagai lulusan terbaik.

Dia punya rekam jejak intelektualitas yang matang ditambah dengan pengalaman didunia militer, dua fondasi yang memang sangat dibutuhkan Bangsa Indonesai saat ini yaitu memajukan Bangsa dengan pendikan dan pengetahuan dan menjadikan Indonesia negara berdaulat dan disegani didunai melalui sistem pertahana, keamaan dan kekuatan militernya. Prabowo pernah mengenyam pendidikan di berbagai negara, mulai dari Hongkong, Malaysia, Swiss, dan Inggris, kemudian masuk ke Akademi Militer di Magelang dan lulus pada tahun 1974, kemudian bergabung dengan Kopassus Angkatan Darat. sangat lengkap sekali perpaduan dunai sipil dan militernya.

Perkembangan dunia saat ini, pengakuan dunia internasional akan wilayah udara, laut dan darat sebagai bagian dari kedaulatan negara memberikan legitimasi yang kuat bagi Indonesia sebagai suatu negara yang luas. Namun kondisi ini dapat berubah manakala Indonesia tidak mampu menguasai wilayah kedirgantaraannya sebagai penopang ekonomi dan pertahanan nasional. Ditambah dengan masalah pelanggaran batas kedaulatan yang sering dilakukan oleh pesawat militer negara asing. ini adalah tantangan bagi Indonesia kedepan. Ditengah ancaman global konflik dunia, selain diplomasi, maka pertahanan keamanan sangat penting bagi keamanan dan kedaulatan Indonesia, apalagi Indonesia punya posisi strategis didunia, sehingga pertahanan dan keamanannya juga merupakan prioritas, dalam kondisi seperti ini, maka sang pemimpin kedepan adalah sosok yang paham akan geopolitik dunia seperti ini, dan sosok yang paling ideal dan pantas itu adalah Prabowo.

Selama menjadi Menteri pertahanan, ada banyak jasa dan prestasi Prabowo yang sangat penting menjaga kedaulatan Negara.

1. Pembentukan Komponen Cadangan (KOMCAD). Prestasi pertama yang signifikan adalah berhasilnya dalam menciptakan Komponen Cadangan (KOMCAD). Langkah ini mengukuhkan pertahanan nasional melalui peningkatan kesiapsiagaan dan kekuatan cadangan bagi Indonesia.

2. Penguatan Industri Pertahanan Dalam Negeri, memberikan perhatian serius pada pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Langkah-langkah yang diambil termasuk penguatan PINDAD dan mewujudkan produksi kendaraan taktis "MAUNG" di Bandung, yang secara substansial memperkuat kapasitas pertahanan Indonesia secara mandiri.

3. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pembangunan Sekolah. Terjadi peningkatan yang signifikan dalam sektor pendidikan. Prabowo berhasil memperbaiki kualitas SMA Taruna Nusantara dan membangun lima sekolah baru di beberapa wilayah strategis di Indonesia, serta mendirikan dua politeknik baru. Salah satunya adalah Politeknik Universitas Pertahanan (UNHAN) di Atambua, Nusa Tenggara Timur.

4. Pembangunan Fasilitas Kesehatan dan Pengelolaan Air Selain peningkatan dalam pendidikan, Prabowo juga memusatkan perhatiannya pada sektor kesehatan. Ia membangun 25 Rumah Sakit (RS) baru milik TNI dan melakukan perbaikan substansial terhadap Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan. Selain itu, Prabowo berhasil membentuk Satuan Tugas Air yang berhasil menemukan lebih dari 100 sumber air untuk mengatasi kekeringan di berbagai daerah di Indonesia.

5. Akuisisi Alutsista Terbaik Menhan Prabowo berhasil mendapatkan alutsista terbaik bagi TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut. Ini termasuk pengadaan pesawat tempur F 15-EX dan Rafale untuk TNI AU, serta kapal selam bagi TNI AL. Langkah ini mengokohkan pertahanan Indonesia di mata dunia.

6. Keberhasilan dalam Forum Internasional. Prestasi terakhir yang tidak kalah penting adalah kemampuan Prabowo tampil memukau di forum-forum internasional, yang mengukuhkan reputasi Indonesia di dunia internasional. Kehadirannya di berbagai forum industri pertahanan memberikan citra yang kuat bagi industri pertahanan dalam negeri.

Selain jasa dibidang pertahanan, Prabowo juga punya jasa yang besar dibidang organisasi. sosial dan kesejahteraan masyarakat. menjabat Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) yang memastikan prestasi gemilang bagi timnas pencak silat. menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang bertujuan mensejahterakan petani. Ketua Umum, Memimpin Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan membela pedagang pasar. Pengembangan Petani dan Nelayan: Membina Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) untuk memperjuangkan kesejahteraan petani nelayan.

Dalam setiap kiprahnya kepada Bangsa, Prabowo selalu menekankan persatuan dan kesatuan Bangsa. Merangkul semua anak – anak Bangsa untuk bersama membangun Bangsa tanpa mengkotak – kotakkan, menghargai semua pihak dan semua kalangan, punya komunikasi politik yang bagus, mengayomi dan suka berkompromi demi kepentingan Bangsa. Semoga rakyat Indonesia dapat melihat semuanya dengan jernih dan dengan penuh akal sehat, sehingga pilihannya tepat dalam memilih pemimpin Bangsa yang pantas dan punya kapasitas memimpin Indonesia dan sosok itu adalah Prabowo Subianto.

Penulis: Muhammad Ridwansyah, M.H, Ketua Harian DPP Muda Seudang

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda