Beranda / Ekonomi / OJK Aceh: Produksi Minyak Nilam Capai 1,27 Ton dengan Omzet Rp1,1 Miliar

OJK Aceh: Produksi Minyak Nilam Capai 1,27 Ton dengan Omzet Rp1,1 Miliar

Jum`at, 03 Mei 2024 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Aceh, Yusri mengungkapkan produksi minyak nilam Aceh hingga Maret 2024 mencapai 1,27 ton dengan omzet mencapai Rp1,1 miliar. [Foto: Humas OJK Aceh]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Produksi minyak nilam Aceh hingga Maret 2024 mencapai 1,27 ton dengan omzet mencapai Rp1,1 miliar.

Penanaman nilam Aceh diprakarsai Bank Syariah Indonesia (BSI) tersebar di 100 titik dengan jumlah lahan mencapai 5,9 hektare.

Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri, pada acara Pra Inkubasi dalam rangka pengembangan wilayah Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) melalui komoditas minyak nilam di Kecamatan Lhong, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (2/5/2024).

Yusri menyampaikan, Kantor OJK Aceh telah menginisiasi terbentuknya 24 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang terdiri dari 1 TPAKD Provinsi dan 23 TPAKD kabupaten/kota yang salah satu programnya adalah pengembangan wilayah EKI melalui tiga fase, yaitu Pra Inkubasi, Inkubasi, dan pasca-Inkubasi.

"OJK Aceh memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan ekosistem rantai nilai minyak nilam melalui program EKI ini, serta mendorong terlaksananya business matching petani nilam dengan LJK," katanya.

Untuk itu, dukungan seluruh pihak, khususnya keberpihakan pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi pertanian dan komoditas di Aceh yang berorientasi ekspor juga menjadi kunci dalam digitalisasi ekosistem rantai nilai komodotas nilai di Aceh.

Yusri menambahkan, OJK Provinsi Aceh bersama International Labour Organization (ILO) Tim Promise II Impact, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Aceh, TPAKD Aceh Besar dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Provinsi Aceh menyelenggarakan Pra Inkubasi dalam rangka pengembangan wilayah EKI melalui komoditas minyak nilam.

“Fase Pra Inkubasi yang diadakan pada kegiatan kali ini bertujuan untuk melakukan pemetaan potensi (business matching) lain yang terkait industri minyak nilam, seperti pembibitan, pupuk, kayu bakar dan perdagangan dengan LJK guna mendukung petani nilam dan masyarakat sekitar di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, sehingga dapat lebih mudah memperoleh pembiayaan modal kerja maupun investasi,” kata Yusri.

Lebih lanjut, Yusri menyampaikan pada 2023, OJK telah melaksanakan kegiatan serupa di Desa Cinta Raja, Kota Langsa dengan pencapaian 105 rekening simpel, penyaluran Kredit Usaha Rakyat dan tersedianya Agen Laku Pandai untuk melayani jasa perbankan kepada masyarakat.

Ekosistem Minyak Nilam di Provinsi Aceh merupakan yang terlengkap mulai dari tanahnya yang menghasilkan nilam terbaik bahkan diakui sejak jaman penjajahan Belanda, dukungan pemerintah Aceh dan para penelitian kampus Universitas Syah Kuala (USK), hingga penjaminan kualitas dan harga minyak nilam yang dilakukan oleh Atsiri Research Center (ARC).

"Hal itu membuat petani bisa tenang dan cukup fokus saja menanam nilam dan menikmati hasilnya,” pungkas Yusri.

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda