Beranda / Berita / Aceh / Hadapi Ancaman Cyber: Muttaqin, Ahli IT Ungkap Tantangan dan Strategi Keamanan Siber Indonesia

Hadapi Ancaman Cyber: Muttaqin, Ahli IT Ungkap Tantangan dan Strategi Keamanan Siber Indonesia

Jum`at, 19 Januari 2024 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Biyu

Universitas Sains Cut Nyak Dhien, Muttaqin, ST, M.Cs,. Foto: for dialeksis.com


DIALEKSIS.COM | Nasional - Keamanan siber telah menjadi fokus utama dalam panggung teknologi Indonesia, mengungkapkan sejumlah isu signifikan dan membuka lembaran baru tentang perjuangan bangsa ini di ranah digital. 

Dalam diskusi Dialeksis.com (19/01/2024)  yang melibatkan Ahli Informasi dan Teknologi serta Dosen Teknik Komputer dari Universitas Sains Cut Nyak Dhien, Muttaqin, ST, M.Cs, menyoroti tiga tantangan mendasar di balik keamanan siber tanah air.

Pertama, lemahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan siber. Muttaqin menekankan bahwa keamanan siber bukan hanya isu teknis, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama. 

"Kesadaran masyarakat tentang urgensi perlindungan data dan identitas mereka masih perlu ditingkatkan," ungkapnya.

Tantangan kedua adalah defisit sumber daya manusia ahli di bidang keamanan siber. Muttaqin menyoroti kekurangan tenaga ahli sebagai tantangan nyata dan menegaskan perlunya langkah-langkah strategis untuk mendidik dan mempersiapkan sumber daya manusia yang handal.

Selanjutnya, ia menyoroti tantangan dalam merumuskan regulasi perlindungan siber dan penegakan hukum yang perlu diperkuat. "Langkah-langkah tegas dan cepat diperlukan agar peretas dan pelaku kejahatan siber dapat dihadapi dengan sigap," terangnya.

Dalam upaya menjawab tantangan ini, Muttaqin, seorang ahli IT, memberikan sejumlah saran yang terarah dan terukur sebagai panduan bagi para pemangku kepentingan di Indonesia. 

Menurutnya, edukasi dan sosialisasi maksimal kepada masyarakat melalui kampanye edukatif yang masif menjadi kunci utama. Ia juga mendorong peran media sebagai penyampai informasi utama untuk menyebarkan kesadaran keamanan siber.

Pelatihan terfokus dengan kolaborasi erat antara lembaga pendidikan, industri, dan pemerintah juga diperlukan untuk menciptakan tenaga ahli keamanan siber yang unggul. Pelatihan intensif dan sertifikasi dianggap sebagai kunci dalam membentuk tim yang siap menghadapi tantangan.

Terkait regulasi, Muttaqin menyerukan kepada pemerintah untuk secara aktif memperbaharui regulasi keamanan siber sesuai dengan perkembangan teknologi. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas dan konsisten sebagai landasan utama dalam memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan siber.

Muttaqin menyimpulkan dengan menyampaikan bahwa keamanan siber bukan lagi hanya domain ahli, melainkan panggilan bersama. Dengan kolaborasi yang solid, Indonesia diharapkan mampu menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi tantangan global di era teknologi digital yang semakin kompleks.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda